TDS atau Tur De Singkarat merupakan salah satu ajang balap sepeda Internasional yang dilaksanakan sekali dalam setahun. Nama Tur De Singkarak diambil dari salah satu danau terbesar di Sumatera Barat yaitu Danau Singkarak yang terletak di Tanah Datar. Perjalanan TDS menjadi ajang balap sepeda terbesar di Asia butuh waktu yang cukup lama.
Balap sepeda ini di mulai tahun 2009. Awalnya balapan ini hanya melewati beberapa tempat saja yaitu garis finis di Kota Padang melewati Kota Bukittinggi, Sawahlunto, Danau Kembar dan finis di Danau Singkarak. Jarak yang ditempuh hanya 464,7KM. Melihat adanya antusia dari masyarakat, pelaksaaan TDS tiap tahunnya terus ditinggatkan. Tiap tahun etape dan kota dan kebupaten yang dilewati terus ditambah dan akhirnya pada tahun ini seluruh kota dan kabupaten terlewati kecuali kepulauan Mantawai.
Jalur TDS dipilih sebaik mungkin. Umumnya jalur yang dilewati merupakan jalur-jalur wisata yang memiliki pesona yang mengagumkan. Keindahan alam Sumatera Barat menjadi salah satu penunjang TDS terus diminati. Tiap tahun peserta terus bertambah bahkan pembalap asing terus berdatangan untuk mengikuti ajang ini. Selain itu, penonton tidak hanya dari Sumatera Barat sendiri para penonton dari luar pun juga ikut menggunggu ajang TDS.
Dampak yang diberikan TDS tidak hanya pada satu pihak saja. Ini terbukti denganya adanya TDS erekonomian masyarakat dapat meningkat. Tur De Singkarak juga menjadi salah satu cara pemerintahan Sumatera Barat untuk mengenalkan Sumatera Barat ke dunia internasional. Dan usaha ini tidak sia-sia. Dengan ada TDS banyak tempat wisata baru yang bermunculan. Masyarakat internasional juga semakin mengenal dengan keindahan alam Sumatera Barat.
Tidak hanya wisata alam, budaya Minangkabau yang unik dan etnis juga diperkenalkan. Penyelenggaraan TDS selalu bertemakan budaya Minangkabau. Suguhan seni dan budaya Minangkabau menjadi hiburan diajan ini. Tidak heran kenapa ajang ini mampu menarik penonton lebih banyak lagi.
Pada tahun 2013 Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasikan TDS kejuaraan Mayor di Asia. Hal ini bukan tanpa sebab. Tiap tahunnya jumlah penonton terus meningkat. Jumlah penonton ini hanya dapat di kalahkan oleh Tour de France (12 juta penonton), Giro deItalia (8 juta), Vuelta a
Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750 ribu) dan TdS (550 ribu). Dari jumlah penonton TDS menjadi urutan ke 5.
Melihat keadaan ini, pemerintah pun terus membenahi pelaksanaan TDS tiap tahunya. Berbagai upaya di lakukan, salah satunya menambah jumlah hadiah yang diperbutan. Tahun ini jumlah hadiah yang akan direbutkan sebesa 3M. Selain itu, tahun 2017 ini, TDS tidak hanya dilaksanakan oleh Pemerintahan Sumatera Barat tetapi juga oleh Kementria Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.