Monday 7 August 2017

Puncak Lawang dan Pesona Keindahannya


Puncak Lawang bukanlah tempat wisata baru. Tempat ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dulunya tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahan para bangsawan Belanda. Keindahan puncak lawang membuat mereka tertarik untuk mejadikannya tempat istirahat. Hingga sekarang puncak Lawang merupakan salah satu tempat tujuan bagi manca negara untuk berlibur.

Puncak Lawang berada di ketinggian 1.210 mdpl. Udara terasa sejuk dan dingin ditambah lagi dengan pemandangan danau Maninjau yang mempesonan membuat tempat ini banyak dikunjungi. Jika anda ingin bermalam ada beberapa pilihan penginapan disekitarnya. Selain itu, juga ada kafe-kafe atau tempat nongkrong lainya yang bernuasa alam.


Lokasi wisata Puncak Lawang mudah untuk dijangkau. Berjarak kurang lebih 22 KM dari kota Bukittingi atau 1-2 jam perjalanan. Jika dari Bandara Internasional Minangkabau kira-kira butuh waktu kurang lebih 3-4 jam perjalanan. Tidak sulit mencari mobil yang mau mengantar ke Puncak Lawang. Banyak travel resmi yang akan mengantarkan anda untuk ke Pucak Lawang. Selain itu anda juga bisa menaiki kendaraan umum tetapi akan sering berganti-ganti kendaraan.

Di lokasi kita bisa menikmati keindahan alam dengan berbagai cara. Jika hanya ingin bersantai-santi sambil menikmati makanan khas Minangkabau bisa. Jika anda suka olah raga exrtim juga disediakan, salah satunya adalah bermain Paralayang. Untuk menikmati keindahan alam danau Maninjau dengan bermain paralayang cukup mengeluarkan baged setidaknya RP. 300.000. Pagi pemula juga disediakan pemandunya. Selain bermain paralayang penjungjung juga bisa menikmati permainnya lainnya seperti Flying Fox, Melintasi Jembatan Ban dengan kisaran harga Rp 25.000 sampai dengan Rp 100.000.

Pada hari-hari libur Puncak Lawang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Dihari bisa pun objek wisata ini tetap buka. Tergantu kepada kapan anda memiliki waktu.


Saturday 5 August 2017

Pacu Itiak "Lomba Unik dari Payahkumbuh"






Mau melihat itik/bebek terbang? Disumatera Barat ada yang namanya pacu itiak (balapan Bebek). Belum diketahui secara pasti sejak kapan kegiatan ini dilaksanakan oleh masyarakat. Namun sekarang ini, pacu itiak sudah menjadi tradisi, bahkan pemerintah Payahkumbuh dan Lima Puluh Kota sudah menjadikan pacu itik sebagai salah satu objek wisata.

Berdasarkan cerita dari masyarakat setempat, pacu itiak lahir di Payahkumbuh. Saat itu, ada seorang petani di Aur Kuning menghalau itik yang memakan tanamannya. Itik yang dihalau tersebut terbang ketempat lain. Melihat itik yang dihalau tersebut terbang menjadi tontonan yang menarik bagi petani tersebut. Keadaan itulah yang menimbulkan gagasan dari salah seorang petani untuk mengadakan lomba pacu itiak.

Tidak semua itik dapat dijadikan peserta lomba. Itik yang dapat mengikuti lomba adalah itik-itik yang telah dilatih untuk terbang. Salah satu syaratnya adalah itik mampu terbang sekitar 2 KM. Umur itik pun sudah ditentukan yaitu 4-6 bulan. Perawatan itik juga tidak pada umumnya. Itik-itik yang akan diikuti lomba diberi makan padi dan telur. Sedangkan latihan terbang dilakukan setiap hari sebulan lomba diadakan. Itik yang ikut lomba biasanya memiliki harga yang lebih mahal, apalagi itik yang memenangkan lomba.

Lomba pacu itik memiliki 3 katagori. Katagori pertama dengan jarak tempuh 800 meter. Katagori kedua dengan jarak tempuh 1600 meter dan katagori ketiga berjarak 2000 meter. Itik di pegang oleh pemiliknya di garis stars. Setelah mendengan aba-aba, kemudia itik dilempar ke udara oleh memiliknya. Itiak yang pertama tiba di garis finis yang akan menjadi juarany.