Tuesday 30 May 2017

Mesjid Bersejarah "Mesjid Raya Ganting"


Kota Padang memiliki banyak bangunan bersejarah. Sebagai salah satu daerah yang memiliki muslim terbanyak di Indonesia, Padang Sumatera Barat memiliki bangunan sejarah yang bercorak islam. Salah satu bangunan bukti sejarah islam di Sumatera Barat adalah Mesjid Raya Ganting. Mesjid yang hingga saat ini masif berfungsi menjadi salah satu simbol kejayaan islam di Sumatera Barat khususnya Kota Padang.

Berdiri tahun pada tahun 1805, mesjid ini menyimpan tidak hanya sejarah islam di kota Padang tapi juga sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada abat ke-19 presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno pernah mengunsi ke mesjid ini. Pembangunan mesjid ini diprakasai oleh Anggku Gapuak, Angku Syekh Haji Uma dan Angku Syekh Kapalo Koto. Ketiga orang ini merupakan orang yang cukup berpengaruh di masanya. Sedangkan biaya pembangunan mesjid ini diperoleh dari para saudagar dan ulama setempat.

Tidak hanya sebagai bukti sejarah islam dan perjungan di kota Padang, Mesjid Raya Ganting juga menjadi bukti sejarah bencana alam yang pernah menimpa kota Padang. Setidaknya ada tiga bencana gempa besar dan stunami yang pernah terjadi yaitu gempa dan sunami tahun 1833 dan gempa tahun 2005 dan 2009. Di tiga bencana tersebut mesjid ini masih tetap kokoh berdiri hingga sekarang.

Fungsi mesjid tidak hanya sebagai aktivitas ibadah umat islam saja. Selain itu, mesjid ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama islam. Kegiatan wirid juga rutin diadakan. Beberapa pertemuan penting juga pernah dilakaukan di mesjid ini. Salah satunya adalah Pertemuan Para Ulama tahun 1918 untuk membahas langkah-langkah pemurnian kajian islam. Ada juga kegiatan Jambore Nasional pertaman gerakan kepanduan Muhammaddiyah Hizbul Wathan tahun 1932. Sedangkan pada masa penjajahan Jepang, mesjid ini pernah menjadi markas besar wilayah Sumatera Barat dan Tengah dan tempat pembinaan prajurit Gyugun dan Heiho.
Setelah kemerdekaan, mesjid ini mendapat kehormatan sebagai bukti sejarah. Banyak tokoh-tokoh baik dari Indonesia maupun luarngeri yang mendatangi mesjid ini. Hingga saat ini mesjid Raya Ganting masih berfungsi dengan baik.


Artikel lainnya

  1.  Pacu Kudo
  2. Pahlawan-Pahlawan yang Berasal dari Sumatera Barat 
  3. Pahlawan Wanita dari Sumatera Barat 
  4. Bangunan Bersejarah Di Sawahlunto 
  5. Asal Usul Randai 
  6. Sejarah Berdirinya Mesjid Raya Ganting 
  7. Sejarah Berdirinya Mesjid Raya Ganting 
  8. Harta Pusaka Di Minangkabau dan Pendapat Ulama 
  9. Runtuhnya Kerajaan Pagaruyung 
  10. Foto-Foto Bangunan Bersejarah Di Kota Padang


Sunday 28 May 2017

Mesjid Raya Sumbar (Sumatera Barat)



Salah satu yang menjadi icon di kota Padang adalah Mesjid Raya Sumatera Barat. Mesjid yang dibanguan akhir tahun 2007 ini merupakan salah satu kebanggaan orang Sumatera Barat. Memiliki gaya arsitektur moderen dan khas Minangkabau terletakdi jalan Khatib Sulaiman Padang. Berdiri megah di atas tanah seluas 40.343 meter persegi dan luas bangunan 4.430 meter persegi dengan tiga lantai.

Pelatakan batu pertama mesjid ini dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu yaitu Gamawan Fauzi pada 21 Desember 2007. Pembangunannya terdiri dari empat tahap. Tahap pertama dimulai awal tahun 2008 dan selesai tahun 2010 yaitu menyelesaikan struktur bangunan. Tahap kedua yang dimulai tahun 2010 untuk mengerjakan ruang shalat dan tempat wudu'. Tahap ketiga dimulai tahun 2011 untuk pemasangan keramik lantai dan eksiterior mesjid. Tahap keempat yang dimulai tahun 2012 untuk penyelesaian pembangunan.

Dana yang telah dihabiskan kurang lebih Rp 175 miliar. Pembangunan mesjid ini sempat terhenti selama setahuan pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan ketiadaan anggaran dari provinsi. Dana pembangunan mesjid ini tidak hanya dari pemerintahan saja, tetapi juga sumbangan dari masyarakat di Sumatera Barat, perantau Minang dan dana bantuan dari pihak lain bahkan ada dana bantuan dari Arab Saudi.

Mesjid ini berfungsi dimulai akhir tahun 2013 dan pada tanggal 7 Februari 2014 secara rutin Mesjid Raya Sumatera Barat memulai salat Jumat rutin. Selain kegiatan salat Jumat, mesjid ini juga menyelengggarakan acara lainnya seperti Wirid dan kegiatan agama lainnya. Selain tempat ibadah mesjid ini juga berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan lainnya. Pada tahun 2017, kegiatan Padang Book Fair dilaksanakan di mesjid ini tepatnya di lantai dasar yang merupakan tempat untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan.


Sejak dibukanya mesjid ini, banyak pengunjung yang datang berkunjung. Ada yang hanya sekedar berkunjung dan ada juga yang untuk beribadah dan serta kegiatan keagaamaan lainnya. Sampai sekarang tahap penyelesaian pembangunan masih berjalanjut terutama pembangunan taman mesjid.


Friday 26 May 2017

Balimau "Tradisi menyambut Ramadhan"


"Balimau" kata yang akan sering kita dengar menjelang bulan Ramadhan tiba. Kegiatan ini merupakan kebiasaan yang sudah lama dilakukan oleh masyarakay di Sumatera Barat. Balimau bisa diartikan memberishkan diri untuk menyambuk bulan Ramadhan. Entah sejak kapan kebiasaan ini ada, yang jelas setiap memasuki bulan Ramadhan, masyarakat akan mengunjungi tempat-tempat pemandian untuk mandi.

 Awalnya balimau merupakan ritual mandi dengan menggunkan jeruk nipis dan bunga-bunga. Tempat mandi dilakukan di sungai-sungai. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama. Sekarang tradisi balimau masih banyak dilakukan oleh masyarakat Sumatera Barat. Beberapa diantara mereka masih menggunakan jeruk nipis dan bunya-bunga dan mandi dilakukan di sungai-sungai.


Baca juga: Makanan dan Minuman Khas Sumatera Barat

Adapun tujuan tempat balimau yang biasa dikunjungi yaitu tempat-tempat pemandian umum atau sungai-sungai seperti: Pemandian di Lubuk Minturu, Tirta Alami, Pancuran Tujuh, Lubuk hitam dan tempat-tempat wisata air lainnya.

Sekarang tradisi balamau sudah banyak disalah gunakan. Banyak yang melakukan kegiatan yang tak senonoh dan yang dilarang agama. Salah satu penyebabnya adalah bercampurnya tempat mandi antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, kurangnya pengawasan dari pihak keamanan di tempat-tempat tersebut. Oleh karena itu, pemerintah sering menghibau untuk tidak melakukan kegiatan ini. Balimau cukup di rumah masing-masing.


Wednesday 24 May 2017

"Wajah Baru Permindo" Tempat Nongkrong di Kota Padang


Permindo merupakan salah satu nama jalan yang ada di Pasar Raya Padang. Kawasan ini sudah lama menjadi tempat nongkrong anak muda di Padang. Tahun 1990an kawan ini menjadi kawasan yang paling faforit di kota Padang. Kawasan Permindo cukup terkenal bagi warga kota Padang. Sepanjang kawasan ini baik dikiri dan kanan jalan merupakan kawasan pertokoan. Bermasam-macam toko ada disini, bahkan sebuah hotel berbintang dan swalayan ada disini.

Seiring berjalannya waktu, kawasan permindo tidak dapat bersaing dengan tempat lainnya di kota Padang. Kawasan ini sempat menjadi tidak favorit lagi. Namun karena kawasan ini berada di pusat kota, pemerintah cukup memperhatikan permindo. Diawal tahun 2016 kawasan ini mengalami banyak renovasi. Tidak hanya itu, para pedangang yang bandel juga telah ditertibkan. Aturan-aturan juga mulai diterapkan dan beberapa petugas keamanan akan terlihat dikawasanan ini untuk menjada ketertiban.

Awal tahun 2017 ini, ada yang baru yang cukup benyakmenarik perhatian pengunjung. Trotoar yang telah direnovasi dengan cantik semakin cantik dan mempesona di tambah dengan gantung payung-payung kecil di udara. Pejalan kaki tidak perlu kepanansan lagi jika berjalan di kawasan ini. Selain itu, di pingir trotoar ada bangku-bangku untuk istirahat atau bersantai. Beberapa tempat sampah juga disediakan, agar pengunjung dapat menjaga kebersihan.

So kurang apalagi, guy. Ayo berkunjung ke kota Padang dan jangan lupa untuk menjaga kebersihannya, ya.
😍😍😍

Monday 22 May 2017

Pesona Muaro Padang dan Jembatan Siti Nurbaya


Muaro Padang termasuk dalam kawasan kota tua di Kota Padang dan bagian dari kawasan Pantai Padang.  Selain itu di Muaro Padang juga terdapat objek wisata Gunung Padang yang menjadi salah satu tempat wisata di kota Padang. Banyak yang bisa dijadikan objek disini. Jika ada suka berfoto dengan latar bagur, Muaro Padang salah satu pilihan tempat yang direkomendasikan.

Baca juga: Misteri Makan Siti Nurbaya

Salah satu daya tari Muaro Padang adalah Jembatan Siti Nurbaya. Nama Siti Nurbaya di ambil karena konon di Gunung Padang ada makan Siti Nurbaya. Tokoh cerita yang ada dicerita Kasih Tak Sampai karangan Marah Rusli. Cerita ini cukup fenomenal.

Selain pemandangan alam yang memukau, pengunjung juga dapat melihat beberapa bangun bersejarah yang ada di sekitar jembatan. Salah satunya adalah bangun Bank Indonesia dengan arsitektur zaman penjajahan Belanda. Di tepi muara juga sudah dilakukan renovasi dan dibuat taman-taman sehingga pengunjung dapat menikmati suasana yang nyaman.


Baca juga:Kisah Siti Nurbaya "Kisah Cinta Tragis dari Ranah Minang"



Jika ingin berwisata kuliner, di tepi jembatan akan ada penjual jagung dan pisang bakar. Biasanya penjual akan mulai mejual makanannya sore hari. Menikmati jagung atau pisang bakar sambil melihat sunset kearah pantai merupakan salah satu pengalaman yang tak terlupakan. Jembatan akan ramai di kunjungi jika sore hari dan menjadi salah satu tempat nongkrong anak muda di kota Padang.

Muaro Padang juga digunakan sebagai demaga. Di sepanjang muara banyak terdapat kapal-kapal. Ada kapal nelayan maupun kapal pribadi. Di salah satu sisi  terdapat sebuah dermaga untuk kapal pemumpang ke kepulauan Mentawai. Disinilah dermaga kapal cepat untuk ke mentawai berlabuh.



Saturday 20 May 2017

Pesona Ngalau Talago "Surga Tersebunyi di Silokek"


Ngalau Talago sebuah goa yang terdapat di nagari Silokek kebupaten Sijunjung. BErjarak 2 km dari Pasir Putih. JIka dari Muaro  Sijunjung ibukata kabupeten butuh waktu kurang lebih 45 menit. Perjalanan ke Ngalau Talgo ini itu begitu sulit. Dari pulau Andam Dewi pengunjung berjalan kaki kurang lebih 1,5km dengan waktu kurang lebih satu jam. Perlajalanan ini melewati perkebunan masyarakat.

Perjalan tidak akan sia-sia setelah sampai di Ngalau Talago. Di dalam gia terdapat sebuah telaga dengan air yang sangat jernih. Pengunjung juga akan disuguhi dengan pemandangan stalagmit yang berbentuk air terjun di salah satu sudut gua. Pengujung dapat bermain air sepuasnya di telaga. Pesona stalakit dan stalakmit ngalau ini akan membuat pengunjung terkagum-kagum.

Ngalau talagi masih terbilang baru. Masih banyak penduduk setempat yang tidak tahu tempatnya. Jika kesini perlu hati-hati agar tidak nyasar. Sebaiknya jika ingin pergi ke ngalau ini membawa orang yang tahu dengan ngalau talago. Jika sudah berada di ngalau ini jagalah kebersihannya. Sekarang keindahan ngalau sudah dirusak dengan sampah-sampah yang dibawa oleh oleh pengunjung. Tangan-tangan jahil juga sudah mulai mencoret-coret di dinding gua. Keindahan ngalau ini akan terjaga jika pengunjung juga menjaga ngalau ini saat berkunjung.

Thursday 18 May 2017

Pesona Silokek "Tempat Wisata Terlengkap Di Sijunjung"


Mengeksplor alam Sumatera Barat tidakan akan pernah habisnya. Banyak tempat-tempat baru yang mempesona. Baru-baru ini sebuah objek wisata di kabupaten Sijunjung mengalihkan perhatian peminat wisata alam terutama di Sumatera Barat. "Silokek" merupakan sebuah kawasan yang memiliki potensi wisata yang tak kakalah menariknya. Terletak di nagari Muaro, silokek dan Dulian Gadang kabupaten Sijunjung, menyajikan wisata alam yang terbilang lengkap.

Tidak hanya menyugukan wisata alam, kawasan ini juga terdapat wisata budaya dan peninggalan sejarah. Di salah satu tempatnya ada sebuah lokomotif uap yang ada di zaman penjajahan jepang. Ini merupakan salah satu alat trasportasi yang digunakan pada masa itu untuk membawa tidak hanya asil alam tapi juga hasil bumi yang ada di kawasan Silokek.

Pesona keindahan yang ditawarkan kawasan ini diantaranya, pasir putih ditepi sungai yang terasa seolah-olah berada di pantai. Keindahan ngarai batu yang mempesona dan kegiatan panjat tebing. Sungai dan kegiatan arum jeran serta kegiatan lainnya. Pesona gua (ngalau) yang memposona. Taman indahnya, air terjun, tempat pemandian air panas dan lain sebagainya.


Bagi para pecinta alam silokek merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Di kawasan ini masih banyak tempat-tempat baru yang belum terjamah. Selain itu, bagi pecinta oleh laga ekstri seperti arum jeram, panjat tebing dan lain sebagainya dapat dilakukan di kawasan ini. Keseriusan pemerintah menjadikan silokek sebagai kawasan wisata terlihat dengan adanya kegiatan dan perlombaan yang dilalakukan di tempat ini. Pemerintah juga membangun beberapa bangunan penjungan untuk kenyamanan wisatawan.

Tuesday 16 May 2017

Pesona Kincir Kembar Tiga "Untuk irigasi menjadi wisata"


Melangkahkan kaki ke jorong atau desa Padang Datar di Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan kebupaten Tanah datar anda akan menemukan sesuatu yang menabjukan. Berada di sungai Batang Ombilin ada tiga buah kincir air raksasa yang berdiri dengan kokohnya. Kincir air raksasa ini dibangun mulai tahun 2015 untuk mengatasi masalah air bersih di jorong Padang Datar. Butuh waktu kurang lebih 6 bulan untuk menyelesaikan kincir air raksasa ini.

Kincir ini merupakan gagasan dari seorang warga desa yang biasanya dipanggil pak Anwar. Melihat kondisi kampung halamannya yang kesulitan untuk mendapat air bersih maka ia berusaha untuk menemukan solusinya. Berbekal pengalamannya yang pernah belajar ke luar negeri, ia menjadi pelopor untuk membangun kincir raksasa ini.Kondisi geografis nagari yang berada di atas perbukitan, maka kincir air dibuat tinggi sehingga dapat mengalirkan air dari sungai ke atas perbukitan.

Kincir air ini tidak hanya berfungsi sebagai solusi untuk mendapatkan air bersih. Kincir air juga berfungsi untuk menjadi irigasi sawah dan ladang. Kegiatan bertani dan berladang yang biasa dilakukan masyarakat sangat terbantu karena adanya kincir air ini. Mereka tidak perlu lagi harus bersusah payah untuk mengairi sawah dan ladang mereka. Kincir air ini tidak hanya mengatasi kesulitan air bagi jorong Padang Datar tapi juga jorong-jorong lainnya yang ada di kecamatan Rambatan.

Kincir air ini terbuat dari bambu. Agar berdiri kokoh dan kuat tongga utama kincir sengaja dibuat dengan beton cor. Air yang masuk kedalam bambu lalu dialirkan ke dalam bak pemampungan. Dari bak pemampungan inilah ada pipa-pipa kecil untuk mengalirkan air ke jorong. Pembuatannya dilakukan oleh masyarakat setempat secara bersama-sama dan sebagian biaya pembangunan berasal dari masyarakat jorong yang ada di perantauan.

Sekarang ini kincir air raksasa ini tidak hanya berfungsi sebagai irigari air. Banyaknya foto-foto kincir ini yang diposting di media sosial, para pengunjung sering datang ke tempat ini. Mereka berfoto-foto dengan latar kincir air ini. Selain itu, air Batang Ombilin yang jernih di tembah lagi suasana alam yang mempesona menjadikan kicir kembar tiga ini menjadi salah satu objek wisata di Tanah Datar.


Sunday 14 May 2017

Kesetaraan Gender dan Budaya Materilineal Di Minangkabau









Setelah pernikahan biasanya laki-laki Minangkabau akan tinggal di rumah istrinya. Jika terjadi perceraian yang akan meninggalkan rumah adalah laki-laki dan hak asuh terhadap anak secara otomatis akan jatuh kepada pihak perempuan. Selain itu, aturan lain yang berpihak pada perempuan adalah mengenai harta pusaka tinggi. Perempuan berhak sepenuhnya atas pewarisan harta pusaka tinggi, tetapi laki-laki masih dapat memakainya seperti menggarap lahan pertanian.

Baca juga: Harta Pusaka Di Minangkabau


Perempuan-perempuan Minangkabau memilikiposisi-posisi tertentu dalam sukunya. Hal ini juga berlaku dalam sistem kekerabatan matrilineal yang dianut oleh suku lainnya. Suku Nyana di Afrika memiliki sistem kekerabatan materilineal yang hampir mirip dengan sistem materilineal Minangkabau. Kesamaan utama yang sistem kekrabatan matrilineal adalah garis keturunan berasal dari pihak perempuan/ibu. Bahkan di beberapa suku tersebut perempuan memiliki hak mutlak atas laki-laki. Kesetaraan genter bagi mereka sangat terbaliki.

Sistem kekerabatan ini mungkin menjadi penyebab mengapa di wilayah ini, permasalahan gender jarang sekali terdengar. Sebelum dunia dihebohkan dengan tuntutan untuk kesetaraan gender, suku-suku ini terlebih dulu telah menerapkan kesetaraan gender dalam adat dan budayanya. Suku-suku ini tidak memandang rendah perempuan. Mungkin hal ini juga yang menjadi alasan mengapa suku-suku tersebut menganut sistem matrilineal. Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi alasan lahirnya sistem kekerabatan matrilineal di bumi ini, diantaranya:
  1. Perempuan yang memiliki fisik yang lebih lemah jika dibandingkan dengan laki-laki perlu untuk dilindungi. Dengan menjadikan mereka sebagai pemimpi atau penguasa akan dapat melindungi perempuan dari pihak yang ingin merugikannya.
  2. Kodrat perempuan untuk melahirkan generasi penerus baik dalam keluarga maupun kaumnya. Semetara laki-laki/suami mencari nafkah untuk keluarganya ibu/istri sibuk menjaga, mendidik dan membersarkan anaknya. Selain tugas sebagai ibu, perempuan juga memiliki tugas sebagai seorang istri. Dua pekerjaan yang tidak mudah, kadang bahkan perempuan tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Untuk menghormati hal tersebut maka diberikan beberapa kekuasaan pada perempuan.
Dua alasan diatas hanya sebuah dugaan. Hingga saat ini belum alasan yang pasti kenapa sistem kekerabatan materilineal muncul di permukaan bumi ini. Bahkan saat penulis bertanya pada orang-orang yang berpengaruh di Minangkabau dan para tetua-tetua, mereka tidak dapat memberikan alasan secara pasti atau sejarah mengapa masyarakat Minangkabau menggunakan sistem kekerabatan matrilineal. Mereka juga hanya menduga dan menerka-nerka. 

Namun tidak ada salahnya untuk belajar dari suku-suku ini. Salah satu pelajaran yang bisa diambil yaitu, perempuan memiliki posisi atau fungsi tersendiri dalam kehidupan. Hal inilah menjadi salah satu alasan kenapa laki-laki tidak memandang rendah perempuan. Bukan karena perempuan adalah penguasa atau pemimpin aturan mereka, tetapi mereka karena laki-laki dan perempuan memiliki fungsi dan tugas masing-masin.


Friday 12 May 2017

Kesetaraan Gender dan Budaya Materilineal Di Minangkabau









Dewasa ini banyak isu-isu yang kita dengar tentang pemberitaan yang tidak layak mengenai perempuan. Mulai dari kekerasan seksual, kekerasan fisik, perdagangan perempuan dan lain sebagainya. Salah sati penyebab munculnya isu-isu tersebut salah satunya adalah lemahnya fisik perempuan jika dibandingkan dengan laku-laki. Perempuan selalu dianggap remeh atau di nomor duakan. Akan tetapi perempuan memiliki perenan penting yang juga tak kalah dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, perempuan juga memiliki kekuatan dan keberanian yang tersimpan dalam dirinya.

Masalah gender ini tidak hanya terjadi di negara-negara miskin. Negara-negara maju di benua Eropa dan Amerika juga mengalami hal ini. Indonesia juga tidak luput dari permasalahan ini. Bisa dikatakan masalah kesetaraan gender melanda seluruh negara di bumi ini. Banyak berita-berita yang merugi pihak perempuan. Bagi beberapa laki-laki beranggapan bahwa peremouan hanya berguna untuk melanjutkan keturunan dan melayani dirinya. Bahkan ada suami yang memperlakukan istrinya sebagai pembantu rumah tangga. Tetai apakah fungsi dan keberadaan perempuan hanya sebatas itu?



Sementara dunia sibuk dengan permasalahan gender, dibeberapa wilayah malah sebaliknya. Bahkan di daerah-daerah tertentu menjadi perempuan sebagai penguasa. Adapun kelompok masyarakat yang tidak ambil pusing dengan masalah gender diantaranya, Suku Babemba di India, Suku Nyana di Afrika, Suku Iroquois di Amerika, Suku Negeri Sembilan di Malaysia dan Suku Minangkabau di Indonesia. Suku-suku ini tidak pernah mempermasalahkan kesetaraan gender. Kenapa?


Sebagai contoh adalah adalah suku Minangkabau di Sumatera Barat. Siapa yang tidak tahu tentang orang Minang atau dikenal juga dengan orang Padang. Yang membuat suku ini menjadi unik salah satunya adalah sistem kekerabatan yang dianutnya. Berbeda dengan daerah lain di Indonesia yang menganut sistem kekerabatan patrilineal, masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal. 

Sistem kekerabatan matrilineal merupakan sistem kekerabatan dimana garis keturunannya diambil dari garis perempuan atau ibu. Ibu memiliki peranan penting dalam keluarga, namun kepala keluarga tetaplah laki-laki atau ayah. Menafkahi keluarga tetaplah kewajiban ayah/suami. Masyarakat Minangkabau masih dipimpin oleh laki-laki atau biasa dikenal dengan sebutan Datuk atau Panghulu. Hanya hal-hal tertentu saja yang dikuasi atau dilakukan oleh perempuan.

Keunikan lainnya adalah di acarapernikahan. di bebeapa wilayah Minangkabau sebelum acara pernikahan ada istilah yang namanya "pitih panjapuik". Istilah ini bisa dikatakan sama dengan uang hantaran atau jujuran. Perbedaannya terlatak, jika uang hantaran di berikan oleh laki-laki kepada perempuan namun pitih panjapuik diberikan oleh pihak perempuan kepada laki-laki. Uang ini biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan dapur atau kamar. Sedangkan mahar pernikahan tetap dibayarkan oleh pihak laki-laki. Bukan berasal dari pitih panjapuik tersebut.



Wednesday 10 May 2017

Alat Pembuat Kain Songket




Songket merupakan kain tenun khas Sumatera Barat. Membuat kain songket tidak banyak berbeda dengan cara membuat kaintenun lainnya di Indonesia. Alat yang digunakan untuk membuat kain songket adalah "Panta". Sebuah alat yang terbuat dari kayu dan bambu. Ukuran panta biasanya 2m x 1,5m. Umumnya songket di Minangkabau di bua oleh perempuan.

Adapun bagian-bagian dari panta adalah sebagai berikut:
1. Gulungan.
    Gulungan merupakan alat yang digunakan untuk menggulung benang dasar dari tenunan.

2. Turak.
    Turak adalah alat yang digunakan untuk memasukan benang lain ke benang dasar. Benang inilah yang 
    akan befungsi untuk menentukan warna motif kain.

3. Sisia.
    Sisia merupakan alat yang digunakan untuk merentangkan benang tenunan. Selain itu sisia juga berfungsi 
    untuk menperoleh benang tenunan yang akan di tenun.

4. Pancukie.
   Sesuai dengan namanya pancukie merupakan alat yang digunakan untuk mencukia benang tenun untuk 
   membuat motif kain tenun.

5. Pamedang
    Pamedang adalah alat yang titempatkan dan didepannya diberi 2 buah tiang. Tiang ini berfungsi untuk
    menyangga kayu paso. Alat ini merupakan tempat khusus untuk menenun songket.

6. Ani.
    Ani adalah salah satu alat yang berfungsi sebagai alat tambahan untuk menggulung benang.

7. Kayi Paso.
    Kayu Paso merupakan kayu yang digunakan untuk menggulung hasil tenunan.

8. Palapah.
   Palapah adalah alat yang digunakan untuk meregangkan benang latar.


Monday 8 May 2017

Kain Songket "Kain Tenun Khas Sumatera Barat"


 Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah kain tradisional.
Di Minangkabau atau Sumatera Barat yang menjadi ciri chas kainnya adalah "Songket". Songket yang terkenal di Sumatera Barat adalah "Songket Pandai Sikek dan Songket Silungkan". Nama ke dua
songket ini diambil dari nama daerah atautempat kain ini berasal yaitu Pandai Sikek di Tanah Datar dan Silungkan di Sawahlunto.

Perbedaan songkat khan Minangkabau dengan songket tradisional lainnya terletak pada motif dan coraknya.
Motif songket tradisional yang terkenal adalah " Cukie Kaluak Paku dan Cukie Pucuk Rabuang". Motif
ini terbilang sudah sangat lama. Cukie pucuk paku berbentuk sepi pucuk paku yang bergelung-gelung. Sedangkan cukei pucuk rabuang berbentuk segitiga. Perbedaan antara songket pandai sikek dengan songket
silungkang terletak pada motirnya. Songket silungkang terlihat lebih moderen.



Saat ini songket dipakai pada acara-acara tertentu seperti acara perkawinan, upacara adat dan acara-acara resmi lainnya. Songket tidak hanya dipakai oleh kaum wanita saja. Pada waktu tertentu songket juga terlihat di pakai oleh kaum laki-laki. Hanya cara pemakainnya saja yang berbeda. Sekarang ini, kain songket juga telah dikombinasi dengan kain-kain lainnya sehingga menghasilkan pakaian yang bagus. Untuk mendapatkan songket mudah ditemukan di Padang panjang, Bukitting, Payahkumbuh dan Sawahlunto.

Saturday 6 May 2017

Daerah Darek dan Daerah Rantau di Minangkabau





Orang Minang mengenal istilah "darek". Banyak orang bahkan orang minang sendiri tidak tahu apa itu darek. Darek merupakan suatu daerah atau wilayah di Minangkabau. Daerah ini merupakan daerah inti pada masa kejayaan Pagaruyung. Darek terdiri dari "3 luhak" yang lebih dikenal dengan "Luhak Nan Tigo". Adapun daerahnya adalah Luhak Nan Datar (sekarang lebih dikenal dengan Luhak Tanah Datar), Luhak Agam dan Luhak Limopuluah.

Ada yang unik dari ketiga luhak ini. Disetiap luhak di pimpin oleh seorang penghulu yang mengepalai masing-masing suku yang berada dalam luhak tersebut. Jadi akan ada beberapa pemimpin (penghulu) dalam satu luhak. Ketiga luhak ini pemerintahannya akan berpusat di Pagaruyung. Jika ada permasalahan maka raja Pagaruyung akan bertindak sebagai penengah. Sementara itu, pemimpin atau penghulu akan di pilih oleh suku masing-masing.

Selain daerah daerek juga ada istilah "daerah rantau". Jika kamu berpikir daearah rantau minangkabau adalah jawa atau pulau lainnya, anda salah besar. Dulu daerah rantau adalah daerah yang pesisir bagian barat. Selain bagian barat juga berada di daerah Jambi, Riau dan sekitarnya. Fungsi daerah rantau sendiri pada masa Pagaruyuang adalah untuk mencari kehidupan seperti berniaga. Daerah rantau di Minangkabau terkenal dengan Rantau Nan Duo. Rantau nan duo yaitu daerah rantau hilia yang merupakan kawasan pesisir timur seperti Pariaman dan sekitarnya termasuk sebagian kota Padang dan rantau di mudiak meliputi kawasan pesisir barat seperti pesisir selatan dan sekitarnya.



Baca juga: Sistem Kekerabatan Matrilineal Di Minangkabau  dan Uniknya Adat dan Budaya Pernikahan Di Minangkabau

Daerah darek memiliki daerah rantu tersendiri. Luhak tanah datar memiliki daerah rantau ke Jambi dan sekitarnya. Luhak agam memiliki daerah rantau ke Pasaman, Pariaman dan sekitarnya. Dan luhak limopoluah memiliki daerah rantau ke Riau dan sikitarnya. Umumnya daerah rantau ini merupakan daerah yang berhasil ditaklukan oleh kerajaan Pagaruyuang.


Sekarang ini orang Minang masih menggunakan istilah darek untuk menyebutkan asal mereka. Istilah ini masih dipakai tertama oleh mereka yang berasal dari Luhak nan Tigo.


Thursday 4 May 2017

Harta Pusaka Di Minangkabau dan Pendapat Ulama



Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilinear. Sistem ini mengambil keturunan dari garis ibu/perempuan. Sistem ini juga berlaku untuk harta pusaka di Minangkabau. Harta pusaka di wariskan kepada anak perempuan. Mengenai pembagian harta pusaka ini sudah dari dulu menjadi perdepatan oleh ulama di Minangkabau. Perbendaan ini terjadi karena dalam islam telah dijelaskan pembagian harta. Islam telah mengatur tata cara pembagian warisan. Lalu bagaimana dengan sebenarnya tentang harta pusaka di Minangkabau sekarang ini?

Sekarang ini di Minangkabau ada yang namanya harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. Ada juga yang membagi dalam tiga bentuk yaitu harta pusaka tinggi, harta pusaka renda dan harta pencarian. Harta pusaka tinggi merupaka harta pusaka yang diwariskan secara turun temurun dari garis keturunan ibu/perempuan. Banyak diantaranya harta pusaka tinggi tidak diketahui bagaimana asal muasanya atau bagaimana dan siapa yang memperolehnya. Harta ini kadang kala ada yang dimiliki oleh kaun atau suku. Dalam ketentuan adat di Minangkabau harta pusaka tinggi tidak boleh diperjual belikan. Jika memang ada keadaan terdesak, harta pusaka tinggi hanya boleh digadaikan. Untuk mengadaikannya harta ini tidak mudah. Perlu musyawarah diantara kaum petinggi adat dalam kaum. Petinggi kaum di Minangkabau adalah laki-laki atau mamak. Harta pusaka tinggi biasanya berupa, rumah gadang, sawah, ladang, kolan dan hutan. Pemilikinya hanya memiliki hak pakai dan pemakaiannya di atur oleh datuk/penghulu yang menjadi kepala kaum. Pemakaiannya tidak hanya pihak perempuan saja tetapi pihak laki-laki juga dapat mengunakannya.

Harta pusaka rendah adalah harta pusaka yang diperoleh dari hasil kerja sepasang suami istri. Perbedaan antara harta pusaka rendah dan harta pencarian tidak terlalu berbeda. Keduanya merupakan harta yang diperoleh seseorang baik oleh sepasang suami istri maupun oleh individu. Untuk ahli waris harta ini tidak hanya diwariskan kepada perumpuan saja, tetapi juga kepada semua anak, saudara dan orang tua dari pemiliki harta. Tidak ada yang mempermasalahkan tentang harta pusaka rendah atau harta pencarian ini. Sekarang ini, pembagian harta ini sudah sesuai dengan hukum islam.




https://pesona-minangkabau.blogspot.co.id/2017/05/harta-pusaka-di-minangkabau-dan_2.html

Tuesday 2 May 2017

Harta Pusaka Di Minangkabau dan Pendapat Ulama


Kontrovesi tentang harta pusaka di Minangkabaumasihberlanjut hingga sekarang. Ada beberapa ulama berpendapat kalau masalah harta pusaka ini tidak sesuia dengan islam. Sebagaian ulama berpendapat boleh saja. Ulama yang paling keras menentang tentang harta pusaka di Minangkabau adalah salah satu khtib Mesjid Haram di Makkah. Beliau juga merupakan imam pertama mensjid harap yang berasal dari luar Arab dan berasal dari Minangkabau. Karena hal ini juga menjadi salah satu alasan ia tidak kembali ke Sumatera Barat.

Beberapa ulan memperbolehkan hal ini. Khusus untuk harta pusaka tinggi beberapa ulama menyatakan bahwa harta pusaka tinggi ini termasuk ke dalam wakaf. Pihak keluarga yang menerima harta ini hanya dapat menanfaatkan saja dan tidak bileh untuk diperjual belikan. Harta pusaka tinggi hakekatnya merupakan amah dari leluhur. Pemilik aslinya tidak dapat diketahui secara pasti. Harta ini terus diwariskan secara turun temurun dari garis ibu/perempuan. 

Sekarang ini banyak pihak laki-laki yang menuntut bagian dalam harta pusaka tinggi. Setelah mendapatkan bagiannya, mereka menjualnya. Sebagaimana yang telah di jelaskan sebelumnya. beberapa ulama neyebutkan bahwa harta pusaka tinggi tidak boleh untuk diperjual belikan. Hal ini sesuai dengan hukum adat Minangkabau bahawa harta pusaka tinggi juga tidak dapat diperjual belikan.

Bagaimana dengan pendapat anda. Baik agama maupun adat melarang harta pusaka tinggi untuk diperjual belikan. Dalam pemanfaatannya, laki-laki tidak dilarang untuk menanfaatkan. Pihak wanita pun juga memiliki hak pakai saja bukan hak milik.

Silahkan beri komentarnya.

Baca juga: Sistem Kekerabatan Matrilineal Di Minangkabau


https://pesona-minangkabau.blogspot.co.id/2017/05/harta-pusaka-di-minangkabau-dan.html