1. Siti Manggopoh
Nama : Siti Manggipoh
Tanggal Lahir: Mei 1880
Tempat Lahir : Koto Gadang, Agam, Hindia Belanda
Meninggal : 22 Agustus 1965
Makam : Lubuk Basung, Agam
Hari dari pasangan Rasyid Bagindo Magek Sutan Tariak (ayah) dan Mak Kipah (ibu) di daerah Manggopoh kabupaten Agam. Anak bungsu dari enam bersaudara. Dengan julukan "Singa Betina dari manggopoh" dan biasanya sehari-hari dikenal dengan "Madeh Siti".
Perlawanan yang palinng terkenal yang dipimpin oleh Siti Manggopoh adalah Perang Belasting dan Gerakan Kemajuan Sumatera Barat. Perang belasting merupakan perlawanan terhadap sistem pajak uang yang diterapkan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Menurut Siti kebijakan belasting yang diterapka oleh pemerintahan Hidia Belanda tidak sesuai dengan adat dan budaya Mingkabau.
Puncak perlawanan terjadi pada 16 Juni 1908. Penyerbuan besar-besaran dilakukan oleh Siti bersama suaminya Rasyd dan pasukannya. Penyerbuan ini membuat Belanda kewaladan sehingga meminta bantuan dari luar daerah. Sehari setelah penyerang tersebut Belanda langsung mencari Siti dan suaminya untuk ditangkap. Penangkapan Siti dan suaminya berhasil setelah 17 hari pencarian.
Setelah berhasil ditangkap Siti dan suaminya langsung dipenjarakan di penjara Lubuk Basung secara terpisah. Siti sendiri sempat di pindahkan ke penjara di Pariaman. Pengadilan Belanda menjatuhkan hukuman seumur hidup bagi Siti. Karena sesuatu hal hukuman itu dibatalkan dan akhirnya Siti di buang ke Manado dan suaminya ke Tondano. Setelah kemerdekaan Siti kembali kekampungnya dan mendengar kabar perjuangan Siti pemerintah memberikan bantuan serta penghargaan bagi wanita satu ini.
Siti Manggopoh sempat menikmati suasana kemerdekaan di kampung halamannya. Walaupun ia berjuang untuk negaranya tetapi rasa keibuannya tetap ada. Ia sempat mengalami pergolatan batin ketika henda menyerbu pasukan Belanda. Pilihan antara anak dan bangsanya, merupakan pilihan sulit banya. Dengan pengertian sang anak akhirnya ia berhasil melewatkan kegundahan hatinya tersebut dan menyerbu pasukan Belanda.
0 comments:
Post a Comment