Sunday, 30 April 2017

Runtuhnya Kerajaan Pagaruyung



Pagaruyung meruakan kerajaan terbesar di Minangkabau. Kerajaan ini merupakan asal lahirnya adat dan budaya Minangkabau yang memiliki sejarah dan cerita yang panajang. Sejarah menyebutkan kerajaan ini didirikan oleh Aditiawarman. Pusat kerjaan terletak di daerah Batusangkar, kabupaten Tanah Datar. Kerejaan Pagaruyung pernah menaklukan beberapa kerajaan besar di pulau Sumatera, pengaruhnya bahkan sampai ke negara tentangg seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.


Tidak banyak yang menceritakan bagaimana runtuhnya kerajaan Pagaruyung. Dalam sejarah disebutkan kerajaan Pagaruyung runtuh saat perang Padri. Perang Padri merupakan salah satu perang terbesar yang pernah terjadi di Sumatera Barat. Perang ini terjadi antara kaum adat dengan kaum padri (agam). Kaum adat meminta pertolongan kapada pemerintahan Hindia Belanda. Namun pada akhirnya kaum adat dan kaum agama bersatu untuk melawan kaum penjajah. Dimasa inilah, kerajaaan pagaruyung kehilangan kekuasaannya. 

Konflik antara kaun ada dan kaum agama (padri) pada awal abad ke-19. Kaum adat tidak mau menerima perubahan yang dibawa oleh kaum. Kebiasaan-kebiasaan yang telah lama mereka lakukan banyak yang bertentangan dengan agama islam yang dibawa kaum padri. Perundingan telah seringkali dilakukan dan tidak pernah menemukan kata sepakat. Pada saat yang bersamaan beberapa wilayah di kerajaan Paaruyung mulai berejolak dari melepaskan diri dari kerajaan. Keadaan ini membuat kerajaan Pagaruyung menjadi terdesak dan kewalahan.

Baca juga Kerajan-kerajaan yang pernah ada Di Minangkabau Part1 dan Kerajan-kerajaan yang pernah ada Di Minankabau Part2


Tahun 1815 Tuanku Pasaman yang memimpin kaum Padri menyerang Pagaruyung. Akibatnya beberapa petinggi kerajaan Pagaruyung terpaksa melarikan diri ke beberapa wilayah untuk menyelamatkan diri. Karena terdesak, akhirnya kerajaan Pagaruyung meminta bantuan kepada Belanda. Perjanjian antara Pagaruyung dan Belanda pun dibuat. Dengan liciknya dengan perjanjian yang dibuat, akhirnya Belanda dapat menguasai kerajaan Pagaruyung. 

Melihat keadaan ini, menimbulkan dorongan bagi kaum adat, petinggi kerajaan Pagaruyung dan kaum agama untuk menyatukan kekuatan. Kelicikan Belanda menyadarkan mereka untuk melawan Belanda. Tahun 1822 Sultan Tangkal Alam (pemimpin terakhir Pagaruyung) ditangkap oleh Belanda dengan tuduhan penghiatan kepada Belanda. Ia dibuang ke Batavia (Jakarta sekarang) dan meningga dan dikuburkan di perkuburan Mangga Dua. Petinggi Pagaruyung yang selamat mencoba melakukan negosiasi dengan Belanda, tetapi Belanda menolaknya. 

Sekarang Istana Pagaruyung di jaga oleh keturunan Pagaruyung. Istana sekarang sudah beberapa kali di pindahakan dan di renovasi karena kebakaran.

 

 

Friday, 28 April 2017

Pahlawan Wanita dari Sumatera Barat

3. Hj. Rasunan Said




















Nama Lengkap : Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Tempat Lahir    : Desa Panyinggahan, Maninjau, Agam, Sumatera Barat
Tanggal Lahir   : Kamis, 15 September 1910
Meninggal        : Jakarta, 2 November 1965

Rasuna Said besal dari keluarga bangsawan di Minangkabau. Ayahnya bernama Muhamad Said, merupakan seorang sudagar kaya dan juga seorang aktivis penggerak di masanya. Hal tersebut menjadi asalan ia mendapatkan pendidikan yang baik.

Rasunan Said bersekolah di pesantren Ar-Rasyidiyah dan ia menjadi satu-satunya santri wanita. melanjutkannya ke Diniyah Putri Padang Panjang. Disana ini bertemu dengan Rahmah El Yunusiyyah, seorang tokoh gerakan Thawalib. Ia sempat menjadi guru di Diniyah Putri Padang Panjang. Karena memiliki pandangan yang berbeda tentang perempuan akhirnya ia memutuskan untuk berhenti.

Selain menjadi seorang guru, ia juga merupakan seorang jurnalis. Tulisannya terkenal tajam dan dianggap radikal oleh pemerintahan Belanda dan mendapatakn pengawasan ketat dari polisi. Oleh karena itu akhirnya ia memutuskan untuk pidah ke Medan melanjutkan aktivitas menulisnya dengan menggunkan nama samaran "Selaguri".Selain itu, di Medan ia juga mendirikan perguruan khusus untuk putri.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Rasunan Sain pernah duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakya Repoblik Insonesia Serikat (DPR RIS) dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung. Sebelumnya ia pernah duduk dalam Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat setelah Proklamasi Kemerdekaan. 


Rahmah El Yunusiya

 

Baca juga:  PAHLAWAN-PAHLAWAN YANG BERASAL DARI SUMATERA BARAT



Wednesday, 26 April 2017

Pahlawan Wanita dari Sumatera Barat

4. Rahmah El Yunusiya


















Nama             : Rahmah El Yunusiya
Tanggal Lahir: 29 Desember 1900
Tempat Lahir : Bukik Surungan, Padang Panjang, Hindia Belanda
Meninggal      :
26 Februari 1969 
Makam           : Padang Panjang


Lahir dari keluarga terpandang Syekh Muhammad Yunus (ayah) dan Rafi'ah (ibu). Ayahnya merupakan seorang hakim dan ilmu falak di daerah Pandai Sikek. Kakeknya merupakan seorang ulama besar dan terkenal di Minangkabau. I merupakan wanita pertama yang mendapat gelar Syaikhah” dari Universitas al-Azhar, Mesir pada 1957.

Dengan latar belakang keluarga memiliki ilmu agama yang baik dan pendidikan di al-Azhar Mesir. Ia merintis sebah sekolah agama untuk putri yang bernama "madrasah diniyyah lil banat/Diniyyah School Puteri" yang di dirikannya di pandang Panjang. Awalnya, ia memanfaatkan sebuah ruang di mesjid Pasar Usang untuk dijadikan tempat belajar. Ia terus mengembangkan dan akhirnya sekolah ini tidak hanya menerima murid dari Sumatera Barat saja, bahkan ada murid yang datang dari Singapuran dan Malaysia.

Pada penjajahan Jepang, Rahmah memimpin Hahanokai di Padangpanjang untuk membantu perwira Giyugun. Selain itu ia juga memelopori berdirinya TKR di Padang Panjang. Ia bersama murid-muridnya juga ikut membantu dalam menyidakan makanan dan obat-obatan bagi pejuang yang terluka.

Dengan sistem dan program pendidikan yang baik, akhirnya sekolah ini menjadi inspirasi bagi Universitas Al-Azhar untuk membuka Kulliyatul Lil Banat (fakultas yang dikhususkan untuk perempuan). Gelar Syaikhah” diberikan kepadanya saat ia mengunjung Mesir pada tahun 1957. Sedangkan pemerintahan Indonesia menganugrahkan Bintang Mahaputra Adipradhana tahun 2013. Ia merupakan pelopor pendidikan Islam di Indonesia. 


Monday, 24 April 2017

Pahlawan Wanita dari Sumatera Barat

2. Roehana Koeddoes


















Nama              : Roehana Koeddoes  
Tanggal Lahir : 20 Desember 1884
Tempat Lahir  : Manggopoh, Agam, Hindia Belanda
Meninggal      : 17 Agustus 1972
Makam           :
Jakarta


Lahir dari pasangan Mohamad Rasjad Maharadja Soetan (ayah) dan Kiam (ibu). Ia merupakan kakak tiri dari Perdanan Mentri Pertama Indonesia Soetan Sjahrir. Selain itu ia juga merupakan bibi atau "Mak Tuo" (sebutan orang Minang) dari penyair terkenal Indonesia yaitu Chairil Anwar dan juga sepupu dari pahlawan yang juga terkenal di Indonesia yaitu H. Agus Salam.

Roehana tidak mendapatkan pendidikan recara formal. Tetapi ia merupakan perempuan yang rajin dan pintar dalam belajar. Pengetahuan ia dapat dari ayah dan beberapa kenal ayanhnya yang merupakan orang Belanda. Berbekal dari pengatahuan yang ia peroleh tersebut ia mendirikan sekolah khusus perempuan yang bernama Sekolah Kerajinan Amai Setia pada 11 Februari 1911. Di sekolah ini diajarkan berbagai keterampilan untuk perempuan, keterampilan mengelola keuangan, tulis-baca, budi pekerti, pendidikan agama dan Bahasa Belanda. Pendirian sekolah ini juga mendapat dukungan dari suaminya yang merupakan seorang notaris. 

Roehana Koeddoes merupakan pendiri surat kabar wanita pertama di Indonesia. ia juga seorang wartawan wanita pertama di Indonesia. Perjuangan yang dilakukannya lebih banyak untuk wanita. Tetapiia tidak menuntuk untuk menyamakan antara wanita dengan laki-laki. Ia lebih mengutakan fungsi wanita dan tidak melupakan kodranya sebagai wanita. Baginya wanita juga berhak memiliki ilmu pengetahuan dan mengembangkan keterampilannya. Pengetahuan dan keterampilan ini akan berguna nantinya mendidik anak-anak dan menjaga keharmonisan keluarga nantinya. 

Pergerakan-pergerakan yang dilakukan Roehana Koeddoes lebih banyak berbentuk tulisan. Banyak tulisan-tulisannya yang dapat membangkitkan semangat juang. Tulisannya dibidang polilitik menjadi sumber kekuatan untuk pemuda melawan penjajahan. Pergerakkannya di bidang pendidikan dan jurnalis, mengispirasi pemerintah untuk memberikan anugerah Bintang Jasa Utama kepadanya.


   
 Hj. Rasunan Said

Saturday, 22 April 2017

Pahlawan Wanita dari Sumatera Barat



1. Siti Manggopoh

 

















Nama             : Siti Manggipoh
Tanggal Lahir: Mei 1880
Tempat Lahir : Koto Gadang, Agam, Hindia Belanda
Meninggal      : 22 Agustus 1965
Makam           :
Lubuk Basung, Agam


Hari dari pasangan Rasyid Bagindo Magek Sutan Tariak (ayah) dan Mak Kipah (ibu) di daerah Manggopoh kabupaten Agam. Anak bungsu dari enam bersaudara. Dengan julukan "Singa Betina dari manggopoh" dan biasanya sehari-hari dikenal dengan "Madeh Siti".

Perlawanan yang palinng terkenal yang dipimpin oleh Siti Manggopoh adalah Perang Belasting dan Gerakan Kemajuan Sumatera Barat. Perang belasting merupakan perlawanan terhadap sistem pajak uang yang diterapkan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Menurut Siti kebijakan belasting yang diterapka oleh pemerintahan Hidia Belanda tidak sesuai dengan adat dan budaya Mingkabau.

Puncak perlawanan terjadi pada 16 Juni 1908. Penyerbuan besar-besaran dilakukan oleh Siti bersama suaminya Rasyd dan pasukannya. Penyerbuan ini membuat Belanda kewaladan sehingga meminta bantuan dari luar daerah. Sehari setelah penyerang tersebut Belanda langsung mencari Siti dan suaminya untuk ditangkap. Penangkapan Siti dan suaminya berhasil setelah 17 hari pencarian. 

Setelah berhasil ditangkap Siti dan suaminya langsung dipenjarakan di penjara Lubuk Basung secara terpisah. Siti sendiri sempat di pindahkan ke penjara di Pariaman. Pengadilan Belanda menjatuhkan hukuman seumur hidup bagi Siti. Karena sesuatu hal hukuman itu dibatalkan dan akhirnya Siti di buang ke Manado dan suaminya ke Tondano. Setelah kemerdekaan Siti kembali kekampungnya dan mendengar kabar perjuangan Siti pemerintah memberikan bantuan serta penghargaan bagi wanita satu ini.

Siti Manggopoh sempat menikmati suasana kemerdekaan di kampung halamannya. Walaupun ia berjuang untuk negaranya tetapi rasa keibuannya tetap ada. Ia sempat mengalami pergolatan batin ketika henda menyerbu pasukan Belanda. Pilihan antara anak dan bangsanya, merupakan pilihan sulit banya. Dengan pengertian sang anak akhirnya ia berhasil melewatkan kegundahan hatinya tersebut dan menyerbu pasukan Belanda.

 
Roehana Koeddoes


Baca juga:  PAHLAWAN-PAHLAWAN YANG BERASAL DARI SUMATERA BARAT

Thursday, 20 April 2017

Pahlawan Wanita dari Sumatera Barat




Jika kita melihat daftar nama-nama pahlawan Indonesia akan terlihat banyak bahwa banyak diantara mereka yang berasal dari Sumatera Barat. Gelar pahlawan tersebut diberikan untuk menghargai dan menghormati apa yang telah mereka lakukan untuk bangsa dan negara ini. Perjuang itu tidak hanya dilakukan oleh para laki-laki saja. Banyak parempuan-perempuan patriot yang juga ikut merebut kemerdekaan Indonesia. Perempuan ini bahkan rela menyerahkan nyawa mereka demi kemerdekaan bangsa ini.

Ada yang bertarung langsung mengankat senjata, ada juga yang bertarung secara tidak langsung. Perjuang perempuan ini ada dibidang politik maupun pendidikan. Tidak sedikit pahlawan wanita ini yang juga berasal dari Sumatera Barat. Beberapa tokoh perempuan berikut ini telah memberikan banyak kotribusi dan pengaruh tidak hanyadi Sumatera Barat tetapi juga di Insonesia. Siapa saja mereka.



SITI MANGGOPOH



Baca juga:  PAHLAWAN-PAHLAWAN YANG BERASAL DARI SUMATERA BARAT

Tuesday, 18 April 2017

Baju Kurung "Pakaian Tradisonal Minangkabau"






Baju kurung merupakan salah saju pakaian yang banyak digunakan oleh berbagai suku. Baju ini tidak hanya menjadi simbol bagi perumpuan di sebagian daerah di Indonesia tetapi juga di beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Thailand bagian Selatan. Di Indonesia, salah sau daeran yang menjadikan baju kurung sebagai pakai pakaian daerahnya adalah Sumatera Barat.

Di Minangkabau atau Sumatera Barat Pakaian tradisonal ini lebih dikenal dengan "Baju Kurung Basiba". Kata "basiba" berasal dari tiga tanda jahitan yang beawal dari ujung ketiak wanita yang dikasih pita (bis) sesuai warna baju dan ditambah lagi dengan lipatan yang indah sebagai penghiyas baju di bagian roknya. Baju kurung basiba ini biasanya terlihat longgar, tidak bersaku dan panjangnya di bawah lutut. Perempuan yang memakai baju kurung ini biasanya dipakai oleh Bundo Kaduang. 

Panganten Minangkabau (anak daro) juga menggunkan pakaian baju kurung. Hanya saja bahan yang digunakan berbeda dengan bahan baju kurung yang digunakan sehari-hari. Warna yang digunakan juga lebih mencolok dan terang. Baju kurung ini dihiyasi dengan ragam hiasan bahkan ada yang mengunakan benang emas.

Baju kurung yang dipakai orang Minang biasanya dengan lenggan panjang sampai pergelangan tangan, menggunakan selendang untuk menutup kepala dan memakai kain sarung (kain jao atau kain songket). Sekarang ini baju kurung tidak hanya di pakai pada acara-acara adat. Baju kurung juga dipakai untuk ke kantor bahkan sekolah-sekolah di Sumatera Barat mewajibkan memakai pakaian ini pada hari Jumat.


Baju kurung memiliki banyak makna. Makna utama dari baju kurung adalah memiliki sifat sosial dan demokrasi dari pemakainya. sifat sosial dan demokrasi yang dimaksud adalah sifat sosial dan demokrasi yang sesuai dengan dalam aturan adat dan sesuai dengan semboyan "adat basandi syarak, syarak basandi kotabullah).


sumber: http://jhonisimanual.blospot.com/2015/05/pakaian-tradisional-minangkabau-umum.html



Sunday, 16 April 2017

Basiba Baju Kurung " Pecahkan Rekor Muri"




Tanggal 25 April 2017 pemerintah Kota Padang meraih penghargaan dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dalam bidang pemakaian baju kurung terbanyak Se-Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu dari rankaian Festival Siti Nurbaya yang diadakan tanggal 13 April-16 April 2017.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Triyono yang merupakan Manejer MURI kepada Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo. Kegiatan ini merupakan salah satu cara melestarikan nilai-nilai budaya  terutama budaya Minangkabau.


Pada perhelatan ini ada kurang lebih 1.042 perempuan Minang yang menggunkan baju kurung yang menjadi baju khas Minangkabau. Perempuan besalah dari berbagai kelurahan yang ada di Kota Padang. Karnaval baju kurung ini dilaksanakan di Danau Cimpago kawasan Pantai Padang.

Diharapakan dengan adanya kegiatan ini, baju kurung menjadi salah satu pilihan pakaian yang dipakai oleh perempuan Minangkabau. Selain itu, dengan adanya kegiatan semacam ini kebudayaan Minangkabau semakin dikenal dan dicintai tidak hanya oleh masyarakat Minangkabau saja tepapi juga Indonesia umumnya.

Friday, 14 April 2017

Aliran Pencak Silat Minangkabau


Pencak silat merupakan salah satu ilmu bela diri yang berasal dari Minangkabau. Gerakan pencak silat yang lambat tapi pasti menjadi ciri khasnya. Sekarang ini seni ilmu bela diri ini tidak hanya terkenal di darahnya tetapi sudah sampai ke mancanegara. Bahkan Pencak Silat termasuk cabang ilmu bela diri yang diperlombakan tingkat internasional. 

Baca juga Pencak Silat Seni Beladiri Mendunia Asli Minangkabau

Di Minangkabau sendiri pencak silat memiliki banyak aliran. Perbedaan aliran ini terletak pada gerak dalam seni ilmu bela diri pencak silat. Aliran-aliran ini, yaitu:
  • Silek Tuo ( Silat Tua)
Ada dua pandangan mengapa silek ini dinamakan dengan silek tuo. Padangan pertama adalah silat ini merupakan silek tertua atau yang pertama kali di Minangkabau. Padangan yang kedua adalah silek tua berasal dari seorang yang bernama Tuanku Nan Tuo. Silek ini lahir di salah satu daerah tertua di Sumatera Barat, yaitu Desa Pariangan yang terletak di kabupaten Agam. Gerakan silek tuo terinspirasi dari gerakan binatang harimau. Prinsip yang digunakan adalah "Tangkis jurus satu, Serang jurus dua", maksudnya tidak boleh memuli perkelahian dan jika diserang musuh baru menyerang.

  • Silek Kumango
Dinamakan silek kumango karena aliran silek ini dikembangkan di nagari Kumango, Batusangkar kabupaten Tanah Datar. Silet ini dikembangkan oleh seorang yang bernama Syeikh Kumango. Jenis bela diri ini merupakan perpaduan antara tarekat dan penyempurnaan dari silek yang sebelumnya. Jurus yang paling memati di si lek kumango adalah "kuciang kamanga". Aliran silek ini sangat terkenal. Selain itu jenis aliran ini juga disesuaikan dengan pada ajaran-ajaran islam.
  • Silek Harimau
Aliran silek harumau yang terkenal sekarang adalah Silek Harimau Singgalang. Aliran silek ini didirikan oleh Pak Syofyan yang berasal dari Pesisir Selatan tapi besar dan tinggal di Kerinci. Gerakan silek ini lebih menekankan pada permainan bawah. Garakan-geraknnya terinspirasi dari gerakan harimau yang cepat dan mematikan. Ciri khas dari gerakan silek harimau terlihat dari tangannya yang terlihat seperti cakar harimau. 
  • Silek Sitaralak
Gerakan silek sitaralak di kembangkan oleh Ulud Bagindo Chatib yang berasal dari Kamang Kabupaten Agam. Tetapi aliran silek ini berkembang di Payahkumbuh. Aliran silek sitaralak termasuk ke dalam aliran silek keras dan kuat di Minangkabau. Kabar yang terdengar aliran silek ini dibuat untuk menghadapi gerakan aliran silek tuo. Oleh sebab itu gerakan silek ini terinspirasi dari gerakan silek tuo.
  • Silek Pauh
Aliran silek ini berasal daru Pauah (apuh) Kota Padang. Gerakan silat meruapkan kombinasi dari seluruh gerakan silat ayang ada di Minangkabau. Aliran silek Pauh merupakan aliran silek yang termuda di Minangkabau.
  • Silek Luncua (Luancur)
Silek luncua berasal dari daerah Alam Surambi Sungai Pagu, kabupaten Solok yang dikembangkan oleh Pakiah Rabun. 


Wednesday, 12 April 2017


Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak gunung api yang aktif. Selain gunung Berapi dan gunung Singgalang ada gunung api teng terletek di kabupaten Solok. Gunung Talang, merupakan gunung  api yang memiliki ketinggian 2.597m. 

Untuk mencapai kepuncak gunung, pendaki bisa melewati kebun teh. Sensai pemandangan akan memanjakan mata. Perjalan tidak akan terasa berat dengan hamparan hijaun kebun teh akan mengobati semuanya. Sesampai di puncak kita akan disuguhkan dengan pemandangan 3 danau yang menabjukan.

Danau ateh atau danau atas, merupakan danau yang terletak dipinggir jalan raya Padang-Muaro Labuh dan danau bawah yang terletak di nagari Bukik Sileh, kecamatan Lembang Jaya. Kedua danau ini merupakan salah satu onjek wisata yang ada di kabupaten Solok. Danau yang ketiga adalah danau Talang. Danau ini merupakan danau yang terbentuk dari kawah gunung Talang. Danau ini terletak di kampung Batu Dalam, kecamatan Danau Kembar. Luas danau talang hanya 5km persegi.

Ketiga danau ini memiliki air yang bersih dan jernih. Jika tidak terbiasa dengan suhu dingin jangan coba-coba mandi di danau ini karena airnya sangat dingin. Jika ingin mengabadikan kunjungan anda di puncak gunung talang tidak ada salahnya untuk berfoto-foto dengan latar ketiga danau ini. Sekedar informasi, danau yang paling dekat merupakan danau talang. Sedangkan disebelah kiri danau talang dalah danau bawah dan sebelah kanan adalah danau ateh.


Monday, 10 April 2017

Hutan Lumut yang Mempesona di Gunung Singgalang


Gunung Singgalang memiliki banyak daya tarik untuk didaki. Selain jaraknya yang tidak terlalu jauh dari jalan raya Padang-Bukittinggi, pesona keindahannya dan cerita misteri yang aada di gunung Singgalang menjadi samakin banyak pendaki yang ingin mendaki gunung ini.Salah satu tempat yang menjadi favorit pendaki adalah "Hutan Lumut".

 Hutan lumut sangat mudah untuk ditemukan. Di gunung Singgalan hutan ini sangat banyak. Ada satu kawasan hutan lumut yang direkomendarikan yaitu hutan lumut yang berada sebelum puncak gunung Singgalang. Hutan ini merupakan jalur pendakian untuk mencapai puncak gunung. Selain sebagai jalur pendakian, hutan lumut ini memiliki pesona tersendiri. Bagi pecinta film-film horor hutan lumut ini akan memberikan sensasi mistis dan misterius.


Kawasan ini ditumbuhi olehpohon-pohon besar dan tinggi. Pohon-pohon itu penuh ditumbuhi oleh lumut-lumut hijau. Bahkan batu dan tanah sekitar hutan lumut juga ditumbuhi oleh lumut kecuali jalan setapat yang sering diijak oleh pendaki. Hutan ini juga memiliki kesan horor. Bagi pencinta film horor, akan merasakan berada dalam film-film horor. Suasana dingin dan lembab menambah horor suasana horor dan mistis.

Kawasan hutan lumut ini cukup datar. Jarak hutan lumut dengan puncak gunung Singgalang hanya 15 menit. Perjalan yang ditempuh juga tidak terlalu sulit. Jalur ini merupakan salah satu jalur favorit bagi pendaki.
 

Saturday, 8 April 2017

Festival Siti Nurbaya 2017













Salah satu event yang banyak di tunggu-tunggu oleh masyarakat kota padang adalah Festival Siti Nurbaya. Untuk tahun 2017 festival akan diadakan pada 13-16 April di 3 tempat yaitu Taman Muaro Lasak di Pantai Padang, Hotel Ibis dan sekitar Jembatan Siti Nurbaya, Muaro Padang. Rangkaian acara festival tentu berhubungan dengan seni dan budaya orang Minang.

Ada banyak lomba yang bisa diikuti. Untuk tahun ini lomba yang akan diadakan diantaranya: Lomba Malamang (Memasak Lemang), Lomba memakai sandal tempurung, lomba menggiling cabai, lomba pidato, lomba sipak rago atau takrau, lomba baca puisi, lomba tari minang, lomba lagu minang dan berbagai lomba lainya. Lomba akan diikuti oleh pemuda-pemudidari berbagaiorganisasi, pelajar, mahasiswa dan masyarakat kota Padang.

Salah satu lomba yang akan menarik perhatian adalah "Lomba baju kurunga Basimba (Baju khas orang Minang)". Lomba ini akan memecahkan rekor MURI. Kegiatan ini akan diadakan Taman Muaro Lasak, Pantai Padang. Acara ini akan menjadi karnaval bagu kurung.

Pembukaan Festival Siti Nurbaya akan diadakan tanggal 13 April 2017 di salah satu objek wisata kota Padang yaitu di Jembatan Siti Nurbaya. Penutupan dilakukan tanggal 16 April 2017 di Taman Muaro Lasak, Pantai Padang.

Kegiatan ini merupakan salah satu agenda kota Padang. Festival Siti Nurbaya pertama kali diadakan tahun 2010. Tujuannya tidak hnya untuk menarik wisatawan berkunjung ke kota Padang. Tujuan yang utama adalah untuk meningkatkan kreatifitas pemuda dan pemudi kota Padang sekaligus sebagai pengenal dan pelestaria seni dan budaya Minangkabau di kota Padang.Acara ini diadakan oleh pemerintahan kota Padang berkerja sama dengan disa kebudayaan dan pariwisata kota Padang.

Diharapkan ajang ini terus dilaksanakan, sehingga pemuda dan pemudi padang semakin cinta dengan budayanya. Selaian itu dapat meningkatkan kreatifitas masyarakat.

Thursday, 6 April 2017

Hutan Batu dan Puncak Microwave Sawahlunto













Kota Sawahlunto merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak objek wista. Selain terkenal dengan keunikan danau  Biru yang merupakan bekas galian tambang, masih banyak tempat-tempat unik yang belum banyak diketahui. Hutan Batu dan Puncak Microwave adalah salah satunya.

Banyak yang mengatakan Hutan Batu dan puncak Microwave merupakan satu kawasan yang sama. Ada juga tidak berpendapat demikian. Terletak di kecamatan Silungkan, kota Sawahlunto. Kawasan ini terbilang baru. Jika ingin ke hutan batu harus banyak bertenya dan kemungkinan masyarakat menjawab tidak tahu. Selain itu medan yang ditempuh cukup berat dan berbahaya.

Keunikan hutan batu dan puncak microwave ini adalah banyakan batu-batu yang menjulang tinggi ke atas. Batu-batu ini merupakan batuan kapur. Asal nama hutan batu karena terdiri dari kumpulan batu-batu yang menjulang tinggilah. Panorama keindahan hutan batu dan punca microwave sangat memposona. Dimana-mana hanya aa batu dan pohon-pohon. Jika pengunjung ingin menaiki batu ini harap hati-hati. Beberapa permukaan batu ada yang tajam sehingga dapat melukai tubuh.

Jadi kurang apa lagi. Ayo kunjungi tempat-tempat wisata yang menabjukan di sekitar kita. Siapa tahu kamu lah menjadi yang pertama kesana.


Tuesday, 4 April 2017

Misteri Makan Siti Nurbaya














Siti Nurbaya merupakan salah satu karya sastra yang fenomenal di Indonesia. Cerita yang dikarang oleh Marah Rusli ini menceritakan tentang kisah cinta dua insan yang harus terpisah karena dipaksa nikah oleh keluarganya. Cerita ini sangat tragis, keduanya harus mati. Dilatar belakangi oleh zaman penjajahan cerita ini cukup menguras air mata.

Ada yang unik dari kisah Siti Nurbaya, di Gunung Padang, di kawasan Muaro Padang ada sebuah makan yang diklaim sebagai makan Siti Nurbaya. Makan ini sudah ada sejak tahun 1918. Namun tidak ada kepastian siapa pemilik makan ini. Menurut kabar yang beredar di masyarakt setempat, pada saat makan ini ditemukan ada dua buah batu nisan. Disalah satu nisa tertulis nama seorang syekh yang berasal dari Banten. Tetapi hingga saat ini masyarakat mesih meyakini bahwa makan tersebut adalah makan Siti Nurbaya.


Baca juga: Cerita Dari Gunung Padang Sumatera Barat














Baca juga: Kisah Siti Nurbaya Kisah Cinta Tragis dari Ranah Minang

Makan tersebut terletak di kawasan objek wisata Gunung Padang, Muaro Padang. Letaknya di atas bukit. Jika ingin kesana butuh waktu kurang lebih 15 menit mendaki bukit. Tapi tenang saja, jalan menuju kesana cukup baik. Kita harus berjalan menyelusuri anak tangga yang terletak di lereng bukit. Meleahkan bukan, tapi keindahan alamnya akan membayar letih dan penat. Selain itu. Tidak jauh dari makan, di puncak Gunung Padang merupakan salah satu objek wisata yang ada di kota Padang. Hati-hati jika membawa makanan, karena disekitar Gunung Padang banyak terdapat monyet-monyet lucu. Mereka suka meminta makanan dari pengunjung.

Makan ini dianggap kereman oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang melakukan ritual di sekitar makam bahkan ada yang bersemedi. Cerita-cerita misteri pun juga sering disampaikan oleh masyarakat. Namun kegiatan tersebut sekarang sudah di larang oleh pemerintahan kota Padang. Renovasi dan perbaikan telah dilakukan agar pengunjung merasa aman dan nyaman jika berkunjung ke kawasan ini.