Minangkabau terkenal dengan sistem matrilinear, dimana garis keturunan diturunkan dari Ibu. Sistem ini memjadikan proses pernikahan di Minangkabau menjadi unik. Setiap daerah di Minangkabau memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda, begitu juga dalam proses pernikahan. Misalnya di kota Padang sendiri jujuran atau hantaran dibayarkan oleh pihak wanita, sedangkan di Bukittinggi jujuran hjujuran atau hantaran dibayarkann oleh pihak laki-laki. Dari segi pakai juga memiliki sedikit perbedaan dan masih banyak lagi perbedaan yang akan ditemui.
Perbedaan adat dan budaya ini tidak terlalu berpengaruh pada proses pernikahan jika pasangan berasal dari daerah yang berbeda. Semua itu tergantung kepada kesepakatan antara dua belah pihak. Dari semua perbedaan yang ada, proses pelaksanaan pernikahan tetap sama. Tahapan-tahap yang akan dilalui tetap sama. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Maresek
Maresek merupakan perkenalan atau pertemuan pertama dari kedua belah pihak. Pertemuan hanya dilakukan oleh keluarga inti atau orang tua kedua belah pihat. Biasanya pihak perempuanlah yang datang ke pihak lakki-laki dengan membawa buah tangan seperti kue atau buah-buahan sekedarnya saja.
2. Maminang/Batimbang Tando
Biasanya kegiatan ini masih dilakukan oleh pihak wanita. Bila pinangan diterima, maka tanda akan diberikan oleh kedua belah pihak. Tanda yang ditukar biasanya adalah cincin.
3. Minta Izin/Maantaan Sirih
Minta izin dilakukan oleh pihak laki-laki dan wanita seperti memintak izin kepada mamak-mamak,saudara-saudara, ayah, ibu dan semua keluarga besar. Kalau laki-laki biasanya membawa rokok dan pihak wanita membawa sirih kepada sanak saudaranya.
4. Babako-Babaki
Kegiatan ini dilakukan sebelum hari akad nikah. Bako (Pihak wanita dari keluarga ayah pengantin) mendatangi rumah penganti dengan membawa beberapa hantaran. Acara dilakukan dimasing-masing rumah pengantin.
5. Malam Bainai
Malam bainai dilakukan malam sebelum hari akad nikah dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan oleh pengantin wanita dengan memberikai inai (daun pacar merah yang telah ditumbuk halus) oleh bako. Hal ini sebagai ungkapan kasih sayang bako terhadap si pengantin.
6. Akad Nikah dan Penyambutan Marapulai Di Rumah Anak Daro
Sebelum akad nikah dilakukan terlebih dahulu marapulai dijemput oleh pihak wanita. Setelah itu baru diadakan penyambutan marapulai oleh pihak wanita. Setelah proses ini selesai barulah akad nikah dilaksanakan.
7. Basandiang
Kegiatan ini dilakukan pas hari baralek (pesta pernikahan). Kedua pengantin akan bersanding dipelaminan dan mengikuti beberapa proses adat. Biasanya akan berlangsung seharian.
→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→
Jangan lupa untuk membaca yang ini:
- Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
- Bentuk-bentuk Rumah Gadang Part-2
- Bentuk-bentuk Rumah Garang Part-1
- Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
- Sistem Kerabatan Matrilineal Di Minangkabau
- Uniknya Adat dan Budaya Pernikahan Di Minangkabau
- Rumah Gadang Rumah Adat Orang Minang
- Musik dan Budaya Orang Minang
- Karupuk Leak Karupuk Kuah Makanan Orang
0 comments:
Post a Comment