Monday, 30 January 2017

Kerajaan-Kerajaan yang Pernah ada di Sumatera Barat Part 1














Tidak banyak yang tahu, bahwasebenarnya di Sumatera Barat banyak terdapat kerajaan. Sampai saat ini bukti bahwa kerajaan itu dapat ditemukan di tempat kerajaan itu berdiri.

1. Kerajaan Pagaruyuang
Kerajaan ini merupakan kerajaan terbesar dan tertua di Sumatera Barat. Terletak di kabupaten Tanah Datar, kerajaan ini masih dapat ditemukan sampai sekarang, walaupun sudah berkali-kali mengalami kebakaran. Pada awalnya raja-raja di kerajaan Pagaruyung manganut agama Hindu dan Budha. Setelah Islam masuk sistem kekerajaan mulai banyak berubah. Kerajaan Pagaruyuang di pimpin oleh raja, sedangkan nagari-nagarinya dipimpin oleh seorang penghulu. Fungsi raja lebih diutamakan sebagai pengendali hubungan dengan dunia luar.
2. Kerajaan Melayu Dhamasraya
Kerajaan Melayu Dhamasraya terletak di kabupaten Dhamasraya. Bukti keberadaan kerayaan Melayu Dhamasraya terdapat dalam prasasti Roco. Dalam prasati disebutkan bahwa " Dhamasraya merupakan ibu kota dari kerajaan Melayu pada abad 13-14 setelah kerajaan Sriwijaya jatuh.

3. Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu
Terletak di kabupaten Solok Selatan, kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu merupakan salah satu kerajaan yang mempunyai kedudukan sebagai alam surambi bagi kerajaan Pagaruyung. Sebelum terbentuknya konfederasi kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu merupakan daerah kekuasa kerajaan Melayu.

4. Kerajaan Jambu Lipo
 Kerajaan Jambu Lipo terletak di kabupaten Sawahlunto Sijunjung, tepatnya di Nagari Lubuak Tarok. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan yang tua di Sumatera Barat. Bahkan sampai sekarang adat dan budayanya masih terjagasangat baik. Kerajaan Jambu Lipo merupakan representasi kelanjutan dari kerajaan Dhamasraya.



Baca juga artikel berikut ini

1. Pariangan Desa Tertua Penuh Sejarah Dan Pesona Keindahannya
2. Danau yang Tersembunyi "Danau Laut Tinggal" Pasaman
3. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 1
4. Legenda Danau Kembar Sumatera Barat
5. "Air Terjun Lubuk Batang" Pesona Keindahan yang Tersebunyi Di 50 Kota
6. Keunikan Pakaian Ada tMinangkabau
7. Air Terjun Lubuk Batu Bulan
8. Budaya Mentawai Tato Tertua Di Dunia
9. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 2

Saturday, 28 January 2017

"Pariangan" Desa Tertua Penuh Sejarah dan Pesona Keindahhannya


Sejak dinobatkan sebagai "Desa Terindah Di Dunia" oleh Majalah Travel Budget terbitan New York, Nagari Pariangan menjadi salah satu topik pembicaraan terutama di dunia maya. Keindahan desa ini di sejajarkan dengan desa lain yang ada di Eropa dan Amerika, seperti Desa Wengen di Swiss, Eze di Prancis, Niagara on The Lake di Kanada, dan Cesky Krumlov di Ceko. Desa atau nagari yang terletak di kaki Gunung Merapi ini termasuk ke dalam kabupaten Tanah Datar. Berada di 500-700 meter dari permukaan laut, menjadikan nagari ini memiliki udara yang sejuk.

Keindahan yang dimiliki oleh desa Pariangan tidak hanya keindahan alam saja saja, desa ini juga memiliki keindahan dan pesona budaya Minang yang sampai sekarang masih terasa kental. Selain itu, di Pariangan banyak ditemukan situs-situs sejarah. Di desa ini terdapat sebuat kuburan panjang, yang konon sejarahnya merupakan makan dari Dt. Tantejo Gurhano yang merupakan arsitektur rumah Adat Minankabau. Pariangan merupakan salah satu nagari tertua di Sumatera Barat yang memiliki sejarah kerajaan. Sejarah kerajaan Pariangan masih berhubungan erat dengan kerajaan Pagaruyuang.

Keindahan alam desa ini dimulai saat pengunjung memasuki desa Pariangan. Mata akan dimanjakan dengan hijaunya alam Pariangan. Karena terletak di lereng gunung merapi, tak heran jika Pariangan memiliki tanah yanng subur. Hamparan sawah akan menjadi pemandangan yang indah. Tidak hanya itu, perkebunan milik masyarakan juga akan akan membuat pengunjung takjub apalagi pemandangan alamnya akan membuat pengunjung betah untuk berlama-lama.

Jika berkunjung ke desa Pariangan disarankan untuk memakai pakaian yang sopan. Hal ini dikarenakan desa satu ini masih memiliki adat istiadat Minangkabau yang masih kental. Beberapa bangunan disini masih memiliki unsur budaya. Bahkan beberapa rumah masyarakat masih berbentuk rumah gadang yang memiliki gonjong seperti tanduk kerbau. Perayaan dan kegiatan lainnya masih dijalankan sesuai dengan budaya dan tradisi lama. Masyarakat yang ramah menjadikan pengunjung ingin kembali berkunjung ke tempat ini.




Baca juga artikel berikut ini

1. Pariangan Desa Tertua Penuh Sejarah Dan Pesona Keindahannya
2. Danau yang Tersembunyi "Danau Laut Tinggal" Pasaman
3. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 1
4. Legenda Danau Kembar Sumatera Barat
5. "Air Terjun Lubuk Batang" Pesona Keindahan yang Tersebunyi Di 50 Kota
6. Keunikan Pakaian Ada tMinangkabau
7. Air Terjun Lubuk Batu Bulan
8. Budaya Mentawai Tato Tertua Di Dunia
9. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 2

Thursday, 26 January 2017

Legenda Danau Kembar Sumatera Barat












Danau kembar atau juga Danau diateh dan Danau dibawah, tak asing lagi bagi masyarakat Sumatera Barat. Danau yang terletak di pinggir jalan raya Padang - Solok Selatan ini cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan. Selaian mudah diakses, pendangan alam dan kesejukannya menjadi penarik wisatwan. Letaknya yang tidak jauh dari kebun teh juga menjadi alasan kenapa danau ini banyak pengunjungnya.

Ternyata danau ini memiliki legenda tersendiri. Menurut masyarakat setempat, dulu ada seorang laki-laki bernama Niniak Gadang Bahan yang bekerja maarik kayu atau mempuat papan. Konon kabarnya laki-laki ini memiliki badan besar itu pandai ilmu silat dan memiliki sebuat kapak yang sangat besar untuk menebang pohon di hutan. Papan yang dibuat Niniak berkualitas bagus karena kayunya dipilih di dalam hutan dari pohon yang terbaik. Jika sudah masuk hutan Niniak tidak akan pulang selama seminggu bahkan lebih. Setelah mendapat cukup papan barulah Niniak pulang dan menjualnya di pasar dan menghidupi keluarganya. 













Suatu hari, Niniak Gadang Bahan pergi kehutan untuk mencari pohon yang akan dijadikan papan. Diperjalan dia bertemu dengan Ular besar seperti naga. Niniak tak takut sedikit pun dengan naga tersebut. Dia berusaha untuk mengusirnya, tetapi naga itu malah melawan. Dengan ilmu silat dan kapak besar yang dimiliknya, Niniak berusaha melawan naga tersebut. Singkat cerita, Niniak pu berhasil memotong kepala aga tersebut. dan membuang kepalanya disalah satu lembah dalam hutan.

Niniak kembali meneruskan perjalannya melewati jalan yang tadi. Sesampainya di tempat petempuran tadi dia mendapati badan naga tadi masih masih bergerak dan membentuk angka delapan dan akhirnya mati. Sementara itu, darah terus keluar dari leher naga tersebut. darah naga tersebut tergenang disalah satu lubang angga delapan yang dibuat naga tersebut. Seiring berjalannya waktu, naga tersebut tertimbun oleh tanah dan terbentuk lah kedua danau ini.

Disekitar danau kembar ada nama daerah yang bernama "Aia Sirah" (Air Merah). Konon ceritanya nama ini diambil karena air di daerah ini berwarna merah akibat darah naga tersebut. Sedangkan nama "Lembah Gumanti" nama kecamatan tempat danau kembar berada diambil dari "lembah nago nan mati" atau tempat si naga mati. Terlepas dari benar tidaknya cerita ini, danau kembar merupakan salah satu pesona alam yang wajib dijaga dan dipelihara.

Tuesday, 24 January 2017

Danau yang Tersembunyi "Danau Laut Tinggal Pasaman"














Mendengar nama Pasaman, sebagaian orang di Sumatera Barat langsung ingat dengan kebun sawit. Yups, daerah tempat kelahiran salah satu pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol memang banyak ditemukan kebun sawit. Bahkan dikiri kanan jalan utama daeran ini memang ditumbuhi sawit. Aset utama dari daerah memang berasal dari perkebunan sawit. Maka tak heran jika menyebukan nama Pasaman banyak orang yang teringat dengan kata sawit.

Kabupaten Pasaman Barat memang bukan daerah yang terkenal dengan wisatanya. Mungkin ini juga yang menyebabkan banyak orang yang tidak tertarik mengunjungi daerah ini untuk berlibur atau tempat tujuan untuk kegiatan pecinta alam.  Ditumbuhi oleh banyak pohon sawit menjadikan daerah ini kurang diminati. Tetapi bukan berarti Pasaman Barat tidak memiliki spot bagus terutama pecinta alam. Ada sebuah psot baru yang terbilang baru ditemukan yaitu " Danau Laut Tinggal". 

Danau laut tinggal berada di Nagari Rabi Jongor, Kecamatan gunung Teluh, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Danau terletah 1500m di atas permukaan laut dengan luas 1,3 km. Danau ini diapit oleh dua gunung yaitu Gunung  Benderang dan Gunung Malintang. Kedua ini menambah keindahan danau laut tinggal. Keadaan alam danau ini sangat alami. Warna air danau yang hijau akan membuat matak tak henti untuk memandangnya. Jika ingin kedanau ini, memang butuh tenaga ekstra dan persiapan yang matang. Jaraknya lumayan jauh, yaitu 20km dari Sitabu atau 6-7jam dengan berjalan kaki. Kendaraan motor hanya bisa sampai Sitabu.

Ada yang unik dari danau laut tinggal. Sesuai dengan namanya air laut danau ini mirip seperti air laut. Uniknya lagi dari hasil penelitian dalam danau ini diperkirakan tidak ada ikan maupun hewan lainnya yang hidup. Belum diketahui kenapa hal itu bisa terjadi, yang pasti karena keunikan ini banyak peneliti bahkan bersal dari luar negeri tertarik untuk meneliti danau laut tinggal. Dr. Renata Rabenstern dan Herwig Zahork, peneliti dari Jerman yang tertarik meneliti danau. Mereka telah melakukan penelitian bersamanya masyarakat setempat. Ketetarikan mereka muncul ketika melihat danau ini dari satelit dan melihat danau ini belum terjamah. Sampai saat ini masih banyak peneliti yang datang ke danau ini untuk meneliti keunikan danau laut tinggal Pasaman Barat.




Baca juga artikel berikut ini

1. Pariangan Desa Tertua Penuh Sejarah Dan Pesona Keindahannya
2. Danau yang Tersembunyi "Danau Laut Tinggal" Pasaman
3. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 1
4. Legenda Danau Kembar Sumatera Barat
5. "Air Terjun Lubuk Batang" Pesona Keindahan yang Tersebunyi Di 50 Kota
6. Keunikan Pakaian Ada tMinangkabau
7. Air Terjun Lubuk Batu Bulan
8. Budaya Mentawai Tato Tertua Di Dunia
9. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 2

Sunday, 22 January 2017

"Air Terjun Lubuk Batang" Pesona Keindahan alam yang tersembunya di 50 Kota


Mengeksplorasi alam Sumatera Barat dan menemukan suatu spot indah yang menamjukan, merupakan salah satu kegiatan menyenangkan. Banyak tempat-tempat indah yan menajupkan yang masih tersembunyi yang dapat ditemukan dan memiliki potensi wisata yang bagus. Salah satu tempat yang baru ditemukan adalah "Air terjun Lubuk Batang" yang terdapat di kabupaten 50 Kota.

Air terjun Lubuk Batang terletak di Jorong Koto Bangun, Muaro Peti Kapur IX, Pangkalan, Kabupaten 50 Kota. Dari kota Padang butuh waktu kurang lebih 7-8 jam dengan kendaraan bermotor. Sementara itu jika dari kota Pakan baru kurang lebih 5-6 jam. Jika dengan menggunakan mobil, pengunjung butuh menyewa motor untuk sampai ke air terjun. Dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 2 jam untuk sampai ke ari terjun. Alternatifnya adalah menginap di Payahkumbuh atau dipenginapan terdekat.

Air terujun ini terbilang baru ditemukan dan karena banyak foto maupun artikel yang di poskan ke dunia maya, membuat air terjun ini semakin ramai dikunjungi orang. Keindahan alamnya masih alami. Airnya pun juga masih bersih dan segar.

Yang menjadi unik dari air terjun ini adalah air terjun ini dikelilingi oleh batu yang cukup tinggi dan diatasnya batu tersebut hapir bertemu. Seolah-olah kita berada dalam terowongan. Diujung terowongan tersebut ada air terjun berwarna putih. Sungat tempat air terjut ini cukup dangkal, cocok untuk berenang. Airnya mengalir di kiri kanan tebing batu. Selain itu, disekitar air terjun ada hamparan pasir bewara putih. Keadaan ini membuat kita seolah-olah berada ditepi pantai dan ditemani dengan air terjun.

Jika ingin ke air tejun ini jangan lupa untuk menjaga kebersihan. Jangan buang sampah sembaranggan ya. 😊😊😊

Baca juga
1. Air Terjun Lubuk Batu Bulan
2. Ngungun Saok Surga yang Tersembunyi
3. Air Terjun Nyarai Wisata Alam di Lubuk Minturun Kota Padang
4. Air Terjun Niagra Padang
5. Keunikan Pesisir Selatan Jembatan Aka Pesisir Selatan
6. Pesona Keindahan Air Terjun Bayang Sani Pesisir Selatan 


Friday, 20 January 2017

Air Terjun Lubuk Batu Bulan


Sumatera Barat kaya dengan kekayaan alamnya. Dengan georafis daerah dataran rendah dan dataran tinggi serta juga perbukitan, tak jarang setiap daerah memiliki banyak tujuan wisata alam. Salah satunya adalah daerah 50 Kota. Daerah yang terbilang masih memiliki keasrian alam ini memiliki banyak tempat tujuan wisata alam yang manarik. Salah satunya adalah "Air Terjun Lubuk Batu Bulan" atau juga "Air Terjun Lubuk Bulan.

Air terjun lubuk bulan terletak di Jorong Kota Tinggi Kubang Balapak, Kanagarian Simpang Kapuak, Keccamatan Mungka, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Butuh waktu 4-5 jam dengan sepeda motor jika dari kota Payahkumbuh. Cukup jauh memang, tapi bagi pencinta alam jarak bukanlah masalah. Keindahan air terjun lubuk bulan akan mengobati kelelahan yang terasa. Selain itu, perjalanan akan ditemani oleh pemandangan yang indah terutama dari Mungka, akan disuguhi keindahan sawah dikiri-kanan jalan. Jika tidak ingin berjalan kaki, pengunjung disaran untuk menggunkan motor trail, karena medan yang akan ditempuh cukup sulit dan menantang.

Dinamakan dengan air terjun lubuk bulan karena air terjun akan jatuh ke lubuk yang banyak batunya dan lubuk tersebut berbentuk seperti bulan (lebih mirip seperti bulan sabit). Tinggi air terjun sendiri kurang lebih 50 meter. Air terjun semakin menarik dengan adanya cekungan yang berbentuk seperti goa dibelakang air terjun. Hati-hati bagi pengunjung, apalagi jika dimusim penghujan, batu yang dipenuhi lumut akan menjadi licin.

Keunikan dari air terjun lubuk bulan ini adalah tidak memiliki aliran sungai seperti air terjun kebanyakan. Air terjun yang jatuh kelubuk akan menghilang, tapi jangan berpikir aneh-aneh dulu. Dibawah lubuk tempat air terjun jatuh ada sebuh goa. Kedalam goa inilah air ini masuk dan mengalir. Kabarnya aliran air terjun lubuk bulan ini dapat ditemukan lagi kurang lebih satu kilometer lagi kehilir dan aliran air dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk irigasi sawah penduduk sekitar.


Baca juga
1. Air Terjun Lubuk Batu Bulan
2. Ngungun Saok Surga yang Tersembunyi
3. Air Terjun Nyarai Wisata Alam di Lubuk Minturun Kota Padang
4. Air Terjun Niagra Padang
5. Keunikan Pesisir Selatan Jembatan Aka Pesisir Selatan
6. Pesona Keindahan Air Terjun Bayang Sani Pesisir Selatan 


Wednesday, 18 January 2017

Mande Rubiah "Tokoh Wanita Manangkabau yang Terlupakan" Part 2


Seperti yang di ceritakan sebelumnya, Mande Rubiah adalah salah satu dari Bundo Kanduang dari Kerajaan Pagaruyuang. Siapa Mande Rubiah dan mangapai sampai di Lunang Silaut, kabupaten Pesisir Selatan, masih menjadi tanda tanya besar.

Baca juga Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau yang Terlupakan Part 1


Mande Rubiah dan Bundo Kanduang merupakan orang yang sama. Bundo Kanduang Sang Raja Perempuan dari kerajaan Pagaruyuang dulunya, ketika di Lunang masayakat setempat lebih mengenalnya dengan Mande Rubiah. Bundo Kanduang diangap sebagai guru dan pendekar silat yang Agung. Beliau juga dikenal dengan kesatria pendekar Minangkabau. Ketika terjadipegolakan di Pagaruyuang Bundo Kanduang menyelamatkan diri dan pergi ke Lunang Silaut tempat pangasingan Cindua Mato.

Dari informasi yang didapat, Mande rubiah adalah Raja Minangkabau (Bundo Kanduang) yang bernama Putri Selasih Pinang Masak, anak Sulung dari Adityawarman dengan Putri Jamilan yang disaat itu (akhir abad ke XV) telah memerintah sebagai Raja di Pagaruyung, yang naik tahta menggantikan ayahnya (Adityawarman) untuk menghadapi kemelut dengan Tiang Bungkuk penguasa negeri Sungai Ngiyang. Putri dari Rajo Mudo (Adik Bundo Kanduang) bernama Puti Bungsu yang telah menjadi tunangan Dang Tungku (Putra Bundo Kandung akan dinikahkan dengan putra Tiang Bungkuk bernama Rangkayo Imbang Jayo. 

Di malam rencana pernikahan Puti Bungsu, Cindua Mato datang dengan tujuan membawa Puti Bungsu ke Pagaruyuang. Karena malu dan marah Rangkayo Imbang Jayo berniat untuk membunuh Cindua Mato. Pernyataan ini sampai ke pihak Pagaruyuang. Setelah makukan musyawarah akhirnya Cindua Mato diasingkan ke Negeri Pagar Dewa yang terkenal dengan keramatnya. Negeri ini dipimpin masih karebat dari Bundo Kanduang. Negeri Pagar Dewa sekarang lebih di kenal dengan Lunang.
Setelah kepergian Cindua Mato mato dimanfaatkan Rangkayo Imbang Jayo untuk menyerang Pagaruyuang. Serangan itu dilawan oleh masyarakat Pagaruyung dan dipimpin oleh Basa Ampek Balai (berjumlah empat orang) dan Rajo Duo Selo (dua orang rajo adat dan Ibadat). Dalam pertempuran, Rangkayo Imbang Jayo mati terbunuh oleh Rajo Duo Selo bersama pasukannya. Sisa pasukan yang masih hidup pulang ke negeri Sungai Ngiyang dan memberikan dan memberikan berita atas kematian Rangkayo Imbang  Jayo. Tiang Bungkuk sebagai ayah Rangkayo Imbang Jayo marah besar dan bejanji akan membalas perlakuan Istana Pagaruyung dan mengeluarkan pernyataan untuk hanguskan Pagaruyung. Mendengar berita itu, Bundo Kandung berusaha menyelamatkan diri bersama keluarganya ke negeri Pagar Dewa yang sekarang lebih dikenal dengan Lunang Silaut.


Jangan lupa untuk membaca yang ini:

  1. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  2. Bentuk-bentuk Rumah Gadang Part-2
  3. Bentuk-bentuk Rumah Garang Part-1
  4. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  5. Sistem Kerabatan Matrilineal Di Minangkabau
  6. Uniknya Adat dan Budaya Pernikahan Di Minangkabau
  7. Rumah Gadang Rumah Adat Orang Minang
  8. Musik dan Budaya Orang Minang
  9. Karupuk Leak Karupuk Kuah Makanan Orang

Monday, 16 January 2017

Bentuk-Bentuk Rumah Gadang Part 2

Dalam artikel sebelumnya sudah dijelaskan bentuk-bentuk Rumah Gadang. Bentuknya tidak hanya 4 buah, masih banyak bentuk yang lain. Artikel kali ini akan lebih banyak mengupas bentuk-bentuk rumah garang.

5. Rumah Gadang Sitinjau Lawik
Atamnya memiliki banyak gonjong, biasanya terdapat 7 buah gonjong. Bentuk rumahnya sendiri seperti kapal. Rumah gadang ini banyak ditemui sekarang ini seperti Istana Pagaruyung sekarang.


















 6. Rumah Gadang Surambi Aceh
Jumlah gojongnya lebih sedikit dari rumah dagang sitinjau lauik. Bentuknya lebih berbentuk trapesiun. rumah gadang ini masih banyak kita jumpai sampai sekarang.

7. Rumah Gadang Balambai.

Sama dengan rumah gadang surambi aceh, bedanya gonjong rumah gadang balambai lebih runcing. Bentuk rumahnya sendiri lebih cenderung persegi panjang.













 8. Rumah Gadang Gajah Maram

Yang berbeda dari bentuk rumah gadang gajah maram adalah bentuk atapnya. Atapnya lebih berbentuk trapesium sehingga gonjongnya terlihat lebih pendek. Bantuk rumahnya sendiri persegi panjang.


















9. Rumah Gadang Surambi Papek
 Gonjong rumah gadang surambi papek berjumlah 5 buahdan berbetuk lebih runcing dan sedikit melengkung. Bentuk rumahnya sendiri lebih berbetuk persegi panjang.










 

 




Sumber: Koleksi Museum Aditiawarman


Artikel terkait




Jangan lupa untuk membaca yang ini:

  1. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  2. Bentuk-bentuk Rumah Gadang Part-2
  3. Bentuk-bentuk Rumah Garang Part-1
  4. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  5. Sistem Kerabatan Matrilineal Di Minangkabau
  6. Uniknya Adat dan Budaya Pernikahan Di Minangkabau
  7. Rumah Gadang Rumah Adat Orang Minang
  8. Musik dan Budaya Orang Minang
  9. Karupuk Leak Karupuk Kuah Makanan Orang

Saturday, 14 January 2017

Gunung Singgalang dan Pesona Telaga Dewi


Bagi pencinta alam, menjelajai alam dan berhenti disuatu tempat yang mempesona pasti merupakan kenikmatan sendiri. Menyelusuri lembah dan bukit untuk sampai ke tempat tujuan. Tak perduli sebanyak apa tenaga yang terkuras dan keringat yang mengalir, ditempat yang dituju mereka pasti akan menamukan obatnya. Ya, keindahan alam adalah obat bagi pencinta alam.

Pecinta alam akan berjalan sejauh ribuan meter untuk menamukan surganya. Di Sumatera Barat banyak tempat-tempat yang bisa dijelajahi oleh pecinta alam. Mulai dari hutan sampai ke gunung yang tertinggi sekali pun. Salah satu spot yang sering didatangi oleh pecinta alam dan petualangan adalah Gunung Singgalang. Gunung Singgalang merupakan salah satu gunung yang tertinggi di Sumatera Barat. Letanya yang tidak jauh dari kota Padang dan berada dekat di Kota Padang Panjang merupakan salah satu tempat yang banyak menyimpan keindahan alamnya.


Ketinggian Gunung Singgalang kurang lebih 2.877 meter dari permukaan laut. Trek untuk untuk mendaki gunung singgalan cukup sulit. Tanjakan terjal dan licin karena gunung singgalang banyak ditumbuhi rumput. Selain itu, pendaki juga harus melewat trek yang dipenuhi dengan tumbuhan gulma yang membentuk terowongan. Biasanya pendaki memulai pendakian dari kenagarian Pandai Sikek, kecamatan Sepuluh Kota, Kabupaten Tanah Datar. 

Daya tarik utama dari Gunung Singgalang adalah "Talago Dewi". Telaga ini terletak di atas puncak gunung singgalan. Keindahan telaga akan mengobati kelehan dari para pendaki. Air telaga ini sangat bening dan sejuk. Jika beruntung pendaki akan menemukan ikan-ikan penghuni telaga. Jika cuaca sedang tidak baik, maka kabut yang menutupi telaga akan memerikan sedikit suasana mistis. Tetapi tak perlu khawatir. Banyak yang bermalam di dipinggir telaga ini.

Konon menurut masyarakat setempat asal usul cerita 7 manusia harimau berasal dari gunung singgalang. Menurut cerita yang berkembang, dulu ada sebuah perguruan silat di desa sekitar kaki gunung singgalang. Untuk menyempurkan ilmu silatnya para pendekar harus memasuki hutan di gunung singgalang. Jika pendekar berhasil keluar dari hutan dan membawa sabuk yang terbuat dari kulit harimau, maka pendekar itu sudah jurus ilmu harimau. Terlepas dari benar tidaknya cerita itu, gunung singgalan dan telaga dewinya tetap menjadi incara bagi pecinta alam.


Baca juga artikel berikut ini

1. Pariangan Desa Tertua Penuh Sejarah Dan Pesona Keindahannya
2. Danau yang Tersembunyi "Danau Laut Tinggal" Pasaman
3. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 1
4. Legenda Danau Kembar Sumatera Barat
5. "Air Terjun Lubuk Batang" Pesona Keindahan yang Tersebunyi Di 50 Kota
6. Keunikan Pakaian Ada tMinangkabau
7. Air Terjun Lubuk Batu Bulan
8. Budaya Mentawai Tato Tertua Di Dunia
9. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 2

Thursday, 12 January 2017

Potensi dan Pesona Danau Singkarak


Siapa yang tidak kenal dengan danau terbesar ke-2 di Sumatera Barat ini. Dengan luas 107.8 meter persegi yang terletak di dua kabupaten yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar. Nama danau Singkarak menjadi lebih terkenal setelah dijadikan salah satu nama event balap sepeda Tur De Singkarak, yang pada tahun 2016 masuk ke dalam 10 besar balap sepeda terbesar di dunia.

Danau Singkarak tidak hanya memiliki potensi di bidang pariwisata, tetapi juga dibidang lain sama halnya dengan danau Maninjau yang terletak di agam. Danau yang terbentuk akibat aktivitas tektonik ini memiliki beraneka raga jenis ikan yang hidup di dalamnya. Selain itu, keindahan alam danau Singkarak juga akan memanjakan mata yang memandangnya.

1. Perikanan

Danau Singkarak terkenal dengan ikan Bilihnya. Ikan ini hanya ditemukan di danau Singkarak dan Maninjau, tetapi lebih banyak ditemukan di Singkarak. Selain itu, pembudidayaan ikan lain juga banyak dilakukan oleh masyarakat di sekitar danau. Hasilnya pembudidayaan ini tidak untuk kebutuhan daerah Sumatera Barat tetapi juga provinsi lain. Pembudidayaan yang dilakukan masyarakat mendapat dukungan pemerintah dan menjadikan danau Singkarak salah satu pengahsil ikan air tawar.

2. PLTA

Tidak banyak yang tahu, kalau air danau Singkarak juga dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air. Hal ini dikarenakan PLTA danau Singkarak tidak terletak di dekat danau Singkarat seperti PLTA danau Maninjau. PLTA danau Singkarak terletak di Batang Anai kabupaten Padang Pariaman. Air danau Singkarak dilirkan ke sebuah torongan yang menembus bukit barisan hingga ke Batang Anai untuk menggerakkan turbin.

3. Wisata

Danau Singkarak sudah lama menjadi salah satu objek wisata di Sumatera Barat. Danau yang dikelilingi oleh perbukitan menjadikan pesona tersendiri. Udara di danau juga cukup sejauk. Hanya saja penginapan tidak terlalu banyak disekitar danau. Tetapi bagi pecinta alam, tidak ada salahnya untuk mencoba berkemping disekitar danau. Untuk menikmati danau pengunjung bisa menyewa perahu yang telah disediakan disekitar danau. Jika musim liburan pengunjung danau akan semakin ramai. Untuk pengamanannya, pemerintah telah menyediakan tim keamanan. untuk berjaga-jaga. 

Selain wisata alam, danau Singkarak juga bisa dijadikan wisata kuliner. Disekitar danau Singkarak banyak berjajar rumah makan. Menikmati kuliner khas Minang sambil menikmati keindahan alam danau Singkarak akan membuat selera makan pengunjung bertambah. Oleh-oleh yang biasanya dibawa dari danau Singkarak adalah "Lauk Bilih" atau ikan bilih yang hanya ada di Singkarak.



Baca Juga

Maninjau dan Potensi Wisata yang Mengagumkan


Baca juga artikel berikut ini

1. Pariangan Desa Tertua Penuh Sejarah Dan Pesona Keindahannya
2. Danau yang Tersembunyi "Danau Laut Tinggal" Pasaman
3. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 1
4. Legenda Danau Kembar Sumatera Barat
5. "Air Terjun Lubuk Batang" Pesona Keindahan yang Tersebunyi Di 50 Kota
6. Keunikan Pakaian Ada tMinangkabau
7. Air Terjun Lubuk Batu Bulan
8. Budaya Mentawai Tato Tertua Di Dunia
9. Kerajan-Kerajaan yang Pernah ada Di Sumatera Barat Part 2

Tuesday, 10 January 2017

Sejarah Kota Bukittinggi




Sejarah pernah mecatat bahwa Bukittinggi pernah menjadi ibu kota Indonesia pada tanggal 19 Desember 1948 dan juga ibu kota provinsi Sumatera Barat . Banyak sejarah yang telah terjadi di kota ini. Tidak hanya sampai disitu, beberapa pahlawan nasional juga berasal dari kota Bukittinggi, yang paling terkenal adalah Bapak Proklamator Muhammad Hatta. Kota terbesar kedua setelah kota Padang di Sumatera Barat ini, sampai sekarang masih menyimpan bukti-bukti sejarah yang pernah terjadi.

Dulunya Bukittinggi merupakan sebuah "Pakan" yang artinya pasar bagi masyarakat Agam Tuo. Waktu itu derahnya bernama Kurai. Awalnya pakan hanya diadakan setiap hari sabtu. Namun karena semakin ramai, hari pakan ditambah satu hari lagi yaitu hari Rabu. Pakan ini terus semakin ramai dan berkembang, bahkan sampai sekarang.

Menurut sumber menyatakan bahwa nama Bukittinggi diambil karena pakan berada di atas salah satu bukit yang tertinggi disekitar daerah tersebut sehingga bernama Bukittinggi. Selain itu, karena terletak di atas maka nama pakan atau pasar tersebut menjadi "Pasa Ateh".



Sumber lainnya mengatakan bahwa dulunya pakan ini bernama Bukit Kubangan Kabau, karena adanya kubangan kabau didekat pakan. Nama bukit kubangan kabau diganti setelah petinggi adat Kurai mengganti namanya dengan Bukit Nan Tinggi. Perubahan nama ini diambil setelah adanya pertemuan adat masyarakat Kurai yang dilakukan pada tanggal 22 Desember 1784. Pasar yang dulunya bernama Pasar Kurai diganti dengan Pasar Bukittinggi. Dan tanggal 22 Desember dijadikan hari lahirnya Kota Bukittinggi.

Kota bukittinggi terus berkembang bahkan dimasa penjajahan Belanda dan Jepang. Pada masa penjajahan Belanda kota Bukittinggi dijadikan salah satu kubu pertahan untuk Sumatera Bagian Tengah (Sumbar, Riau dan Jambi). Dan pada masa itu Belanda mendirikan sebuah Banteng pertahan yaitu Benteng Fort De Kock. Pada masa penjajahan Jepang, kota ini juga dijadikan Pusat Pengendalian Pemerintahan Militer untuk kawasan sumatera. Singapuran dan Thailand. Dimasa inilah Lobang Japang dibangun oleh pemerintahan Jepang. 



Jangan lupa untuk membaca yang ini:

  1. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  2. Bentuk-bentuk Rumah Gadang Part-2
  3. Bentuk-bentuk Rumah Garang Part-1
  4. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  5. Sistem Kerabatan Matrilineal Di Minangkabau
  6. Uniknya Adat dan Budaya Pernikahan Di Minangkabau
  7. Rumah Gadang Rumah Adat Orang Minang
  8. Musik dan Budaya Orang Minang
  9. Karupuk Leak Karupuk Kuah Makanan Orang


Sunday, 8 January 2017

Bentuk-Bentuk Rumah Gadang Part 1

Rumah Gadang yang merupakan rumah adat tradisionak provinsi Sumatera Barat memiliki keunikan di bagian atapnya. Atap rumah gadang merupakan salah satu ciri khas yang membedakan rumah adat ini dengan rumah adat lainnya. Bentuk atap rumah gadang ini memili filosofi tertentu. Dalan ulasan sebelumnya sudah dijelaskan. 

Baca Rumah Adat Orang Minangkabau

Ternyata Rumah Gadang memiliki bentuk yang beraneka ragam. Apa saja bentuk rumah gadang ini dan apa perbedaannya?


1. Rumah Gadang Bapaserak
Rumah gadang ini merupakan rumah gadang yang sudah dikenal banyak orang. Bentuk atapnya mirip dengan tanduk kerbau. Biasanya bangunannya terbuat dari kayu. Sampai saat ini rumah gadang ini masih banyak kita temukan.Di daerah-daerah di kabupaten di Sumatera barat rumah gadang ini masih banyak kita temui sebagai tempat tinggal.

 
2. Rumah Gadang Atap Stasiun
Dinamakan rumah gadang atap stasiun dikarenakan bentuk atapnya menyerupai satsiun. Bangunan rumah gadang ini seni permanen. Di kota Padang rumah gadang ini masih banyak dijumpai sebagai tempat tinggal pribadi.


3. Rumah Gadang Atap Tungkuih Nasi
Atapnya berbentuk tungkuih nasi atau trapesium. Sama halnya dengan rumah gadangatap stasiun, rumah gadang atap tungkuih nasi juga masih banyak kita temui sekarang ini sebagai rumah pribadi. Ada yang semi permanen ada juga yang seluruhnya dari kayu.


4. Rumah Gadang Kajang Padati
Kajang Padati maksunya adalah rumah padati yang menjadi salah satu alat trasportasi orang minang zaman dulu. Bentuk rumah ini sekarang juga banyak ditemui semi permanen dan ada yang digunakan sebagai rumah pribadi atau kantor pemerintahan.
 



Sumber : Koleksi Museum Aditiawarman



→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→→

Jangan lupa untuk membaca yang ini:

  1. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  2. Bentuk-bentuk Rumah Gadang Part-2
  3. Bentuk-bentuk Rumah Garang Part-1
  4. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  5. Sistem Kerabatan Matrilineal Di Minangkabau
  6. Uniknya Adat dan Budaya Pernikahan Di Minangkabau
  7. Rumah Gadang Rumah Adat Orang Minang
  8. Musik dan Budaya Orang Minang
  9. Karupuk Leak Karupuk Kuah Makanan Orang

Friday, 6 January 2017

Cerita dari Gunung Padang Sumatera Barat



Siapa yang tidak kenal dengan Siti Nurbaya. Jika kamu dijodohkan oleh orang tua dan kamu tidak suka dengan hal itu, biasanya akan mucul pameo "sekarang bukan zaman Siti Nurbaya lagi". Ya, cerita Siti Nurbaya tidak hanya terkenal di Sumatera Barat, bahkan dikenal se Indonesia. Bahkan cerita ini diangkat ke layar kaca dengan judul yang sama Siti Nurbaya. Film ini tidak tidak hanya tayang di Indonesia, bahkan negara tentangga Malaysia juga ikut menayangkannya. 

Artikal ini memang tidak membahas tentang cerita Siti Nurbaya, tetapi berangkat dari cerita itu banyak hal yang dapat ditemukan. Salah satunya adalah dari mana cerita ini berasal? Cerita Siti Nurbaya berasal dari Sumatera Barat. Disalah satu sudut kota Padang ada sebuah tempat yang konon ceritanya terdapat makam Siti Nurbaya. Nama tempat itu ada Gunung Padang yang terletak di Muara, kecamatan Padang Selatan kota Padang.


Gunung Padang merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Kota Padang. Kabar gembiranya lokasi ini juga akan kembangkan sebagaimana yang telah dilakukan pemerintahan kota padang terhadap Pantai Padang. Pengambangan ini dilakukan melihat banyaknya potensi wisata yang terdapat di sekitar daerah ini. Tidak hanya terkenal dengan makam Siti Nurbayanya tetapi ha yang dapat ditemukan. Letaknya sendiri tidak jauh dari pantai Padang. Hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit dengan kendaraan. 

Gunung Padang juga menyimpan bukti sejarah. Di puncak gunung padang ada sebuah lobang yang mirip dengan lobang japang. Untuk mencapai puncak gunung padang, pengunjung harus berjalan kaki di lereng bukit. Tapi jangan khawatir, pemerintah sudah membuat anak tangga untuk memudahkan pengunjung. Sepanjang perjalanan banyak yang akan ditemui, diantaranya meriam dan beberapa makam yang berbentuk seperti makam orang china dulu.

Perjalan untuk sampai kepuncak memang cukup menguras tenaga, tetapi itu semua akan dibayar dengan keindahannya. Letak gunung padang yanng ditepi laut, membarikan keindahan yang memanjakan mata. Akan ada beberapa tempat persingga untuk melepaskan lelah sambil menikmati indahnya kota padang dan Samudra Hindia. Tempat ini cocok untuk yang suka selfie-selfie. Sesampai di puncak, pengunjung akan semakin terpesona dengan keindahnnya. Pengunjung bisa melihat kota Padang keseluruhannya. Pemandangan kota ditambah dengan laut dan beberapa pulau-pulau tampa penghuni. Selain itu, disini pengunjung bisa bertemu dengan penghuni gunung padang yaitu "monyet". Hati-hati jika membawa makan, monyet-monyet yang ada disini suka meminta makanan yang dibawa pengunjung.

Wednesday, 4 January 2017

Mande Rubiah "Tokoh Wanita Minangkabau yang Terlupakan" Part 1


Tidak banyak yang kenal dengan sosok wanita yang satu ini. Mande Rubiah yang bermanakan Rakinah, dalam sejarah masih ada hubungannya dengan Kerajaan Pagaruyuang. Dalam sejarah diceritakan bahwa Mande Rubiah merupakan keturunan Bundo Kanduang Pagaruyuang yang menyelamatkan diri sewaktu terjadinya penyerangan. Ia pergi menyelamatkan dirinya ke Nagari Lunang Silaut, Pesisir Selatan bersama anak dan menantunya.

Masih banyak ketidak jelasan hubungan antara Mande Rubiah dengan Pagaruyuang di Batusangkar. Kenapa seorang bundo kanduang Pagaruyuang sampai ke Lunang? Hubungan kerajaan Inderapura dengan Made Rubiah? Semua cerita itu masih banyak pertanyaan yang belum bisa dijawab. Bahkan sampai sekarang pemerintahan Sumatera Barat sendiri masih menggali dan mancari informasi dan bukti-bukti sejarah lainnya untuk menjawab teka-teki ini.

Bukti tentang Mande Rubiah tersimpan rapi dalam rumah Made Rubiah yang sekarang telah dijadikan museum oleh pemerintah.  Berapa peninggalan seperti benda pusaka sampai senjata perang masih dapat ditemukan di rumah ini. Selain itu, disekitar rumah Mande Rubiah ditemukan beberapa kuburan tua yang konon kabarnya merupakan makam dari Bundo Kanduang dan anaknya Dang Tuangku beserta istrinya Puti Bungsu. Tidak hanya itu, juga terdapat sebuah makam yang juga dipercaya oleh masayarakat septempat sebagai makam "Cindua Mato" yang terkenal melegenda sebagai alhi siasat perang di minang.

Kajian sejarah dan tambo menyatakan Aditiawarman dan anaknya Ananggarawarman yang berada di Pagaruyuang masih beragama Budha memerintah tahun 1339-1376. Dilanjutkan Sultan Bakilap Alam sampai pada Sutan Usman selaku Kepala Kaum Keluarga Raja Pagaruyuang tahun 1964. Sementara itu menurut keterangan yang disampaikan oleh Barkat (keturunan Mande Rubiah sekarang), keluarga Mande Rubiah masih hutungan tujuh keturunan di Lunang. Jika diperkirakan satu keturunan berumur 50 tahun, maka perhitungan baru sampai tahun 1600an. Hal ini, berarti masih ada hal yang belum ditemukan. 

Penemuah sejarah tentang Mande Rubiah ini terbilang baru. Oleh karena itu, masih banyaknya cerita yang masih simpang siur. Rumah Gadang Mande Rubiah baru ditemukan sekitar tahun 1960an, ini dikarenakan adanya pembukaan jalan lintas Sumatera Barat - Bengkulu dan adanya pembukaan daerah untuk Transmigrasi ke daerah Lunang.





Monday, 2 January 2017

Jalan dengan Pemandangan Mempesona tapi Berbahanya di Sumatera Barat

Jalan merupakan sarana dan prasarana untuk menghubung tempat satu ke tempat yang lain. Di daerah yang memiliki perbukitan akan, akan ada jalan yang berliku-liku dan menanjak. Keadaan ini juga berlaku untuk Sumatera Barat. Alamnya yang berbukitan, menjadikan jalan-jalan utama penghubung daerah berada diperbukitan dan lembah yang kiri - kanan jalan ada sungai atau lebah bahkan jurang yang dalam. Berikut ini jalan-jalan utama di Sumatera Barat yang memiliki keindahan alam yang mempesona tetapi cukup berbahaya.
 
1. Kelok 9
Jalan ini merupakan jalur utama penghubung Sumatera Barat dengan Riau. Letaknya di perbatasan Sumatera Barat dengan Riau tepatnya di kabupaten 50 Kota. Kelok 9 sekarang jauh berbeda dengan kelok 9 dulu. Sekarang sudah ada jembatan layang yang mempersingkat jarak tempuh dan juga mengurangi kecelakaan. Jebattan ini diresmikan tahun 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan panjang 2,5 km. Letaknya yang berada di dua cagar alam yaitu Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau, menjadikan pemandangan kelok 9 sangat menamjupkan. Apalagi sekarang sedang dibangunnya area wisata di tengah-tengah jembatan, tak jarang pengendara yang lewat sering berhenti disini.

2. Kelok 44

Dinamakan kelok 44 karena jumlah kelok yang ada berjumlah 44 buah. Jalan ini merupakan jalan utama penghubung Manijau dengan Bukittinggi. Keindahan danau Maninjau dapat dinikmati dari kelok 44. Jalan yang terletak di lereng bukit ini merupakan salah satu rute favori balap sepeda Tur De Singkarak. Di atas bukit ini banyak tempat wisata yang dapat ditemui diantaranya Puncak Lawang.


 3. Sitinjau Lauik

Nama lain dari Sitinjau Lauik adalah Panorama. Dari sini kita dapat melihat kota Padang. Keindahan panorama akan semakin terpesona jika malam hari. Lampo-lampu kota akan terlihat seperti bintang-bintang. Jalan utama penghubung kota Padang dan solok ini dan juga daerah lainnya ini bisa dikatakan jalan yang palik ektrim. Kenapa? Salah satu tikungannya berbentuk setengah lingkaran dengan tanjakan hampir 90 derjat, menjadikan jalan ini dijaga 24 jam non-stop. Selain itu, kendaran yang lewat tidak hanya kendaraan pribadi, bahkan dilewati oleh bus-bus antar provinsi dan truk-truk bahkan container.






4. Lembah Anai

Tak ada yang tak kenal dengan air terjun Lembah Anai. Kawasan ini juga merupakan kawasan wisata di Sumatera Barat. Letaknya air terjun yang dpinggir jalan membuat mata tak bosan untuk melihatnya. Tapi, berhati-hatilah melewati jalan ini ketika musim hujan. Air terjun Lembah Air sering meluap jika musim penghujan. Bahkan di tahun 2013 luapan air terjun lembah air membuat jalan yang menghubungkan kota Padang dengan Bukit ini putus total.





⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛⇛

Info Lainnya

  1. Pencak Silat Seni Beladiri Mendunia Asli Sumatera Barat
  2. Danau Biru Danau Bekas Galian Tambang Di Sawahlunto
  3. Randai Part-1 Perpaduan Antara Permainan, Seni dan Budaya
  4. Lembah Anai Dengan Rel Gigi Langkanya 
  5.  5 Jalan Dengan Pemandangan Memesona TapiBerbaya Di Sumatera Barat
  6. Objek Wisata Yang Wajib Dikunjung Di Pesisir Selatan
  7. Wisata Alam Legenda Batu Malin Kundang
  8. Hotel Murah Yang Ada Di Danau Maninjau
  9. Tempat Wisata Yang Wajib Di Kunjungi Di Payahkumbuh