Friday, 17 November 2017

Tur De Singkarak "Budaya, Wisata dan Olahraga"






TDS atau Tur De Singkarat merupakan salah satu ajang balap sepeda Internasional yang dilaksanakan  sekali dalam setahun. Nama Tur De Singkarak diambil dari salah satu danau terbesar di Sumatera Barat yaitu Danau Singkarak yang terletak di Tanah Datar. Perjalanan TDS menjadi ajang balap sepeda terbesar di  Asia butuh waktu yang cukup lama.

Balap sepeda ini di mulai tahun 2009. Awalnya balapan ini hanya melewati beberapa tempat saja yaitu garis finis di Kota Padang melewati Kota Bukittinggi, Sawahlunto, Danau Kembar dan finis di Danau Singkarak. Jarak yang ditempuh hanya 464,7KM. Melihat adanya antusia dari masyarakat, pelaksaaan TDS tiap tahunnya terus ditinggatkan. Tiap tahun etape dan kota dan kebupaten yang dilewati terus ditambah dan akhirnya pada tahun ini seluruh kota dan kabupaten terlewati kecuali kepulauan Mantawai.

Jalur TDS dipilih sebaik mungkin. Umumnya jalur yang dilewati merupakan jalur-jalur wisata yang memiliki pesona yang mengagumkan. Keindahan alam Sumatera Barat menjadi salah satu penunjang TDS terus diminati. Tiap tahun peserta terus bertambah bahkan pembalap asing terus berdatangan untuk mengikuti ajang ini. Selain itu, penonton tidak hanya dari Sumatera Barat sendiri para penonton dari luar pun juga ikut menggunggu ajang TDS.

Dampak yang diberikan TDS tidak hanya pada satu pihak saja. Ini terbukti denganya adanya TDS erekonomian masyarakat dapat meningkat. Tur De Singkarak juga  menjadi salah satu cara pemerintahan Sumatera Barat untuk mengenalkan Sumatera Barat ke dunia internasional. Dan usaha ini tidak sia-sia. Dengan ada TDS banyak tempat wisata baru yang bermunculan. Masyarakat internasional juga semakin mengenal dengan keindahan alam Sumatera Barat. 

Tidak hanya wisata alam, budaya Minangkabau yang unik dan etnis juga diperkenalkan. Penyelenggaraan TDS selalu bertemakan budaya Minangkabau. Suguhan seni dan budaya Minangkabau menjadi hiburan diajan ini. Tidak heran kenapa ajang ini mampu menarik penonton lebih banyak lagi.

Pada tahun 2013 Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasikan TDS kejuaraan Mayor di Asia. Hal ini bukan tanpa sebab. Tiap tahunnya jumlah penonton terus meningkat. Jumlah penonton ini hanya dapat di kalahkan oleh Tour de France (12 juta penonton), Giro deItalia (8 juta), Vuelta a Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750 ribu) dan TdS (550 ribu). Dari jumlah penonton TDS menjadi urutan ke 5.

Melihat keadaan ini, pemerintah pun terus membenahi pelaksanaan TDS tiap tahunya. Berbagai upaya di lakukan, salah satunya menambah jumlah hadiah yang diperbutan. Tahun ini jumlah hadiah yang akan direbutkan sebesa 3M. Selain itu, tahun 2017 ini, TDS tidak hanya dilaksanakan oleh Pemerintahan Sumatera Barat tetapi juga oleh Kementria Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.



Thursday, 16 November 2017

Tur De Singkarak 2017 "Tinggal 2 hari lagi"


Tur De Singkarak merupakan salah satu event yang ditunggu tidak hanya oleh masyarakat Sumatera Barat tapi juga Indonesia bahkan dunia. Event balap sepeda ini sudah diakui oleh dunia internasional dan merupakan Balap Sepeda terbesar di Asia dan masuk ke dalam 5 Balap Sepeda terbesar di dunia. Event yang dilaksanakan setahun sekali ini terus diminati oleh tim-tim kelas dunia.

Awalnya Tur De Singkarak hanya kalender event Provinsi Sumatera Barat, namun sejak tahun 2016 TDS sudah masuk ke dalam kalender event Nasional. Tahun 2017 ini penyelenggara tidak hanya provinsi Sumatera Barat, tetapi juga Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Karena peminat tiap tahunnya terus bertambah, makapada tahun ini totol hadiah yang akan diperebutkan kurang lebih 3M. Jika di bandingkan dengan tahun 2016 sebesar 1.5M.

 

Tahun 2017 ini TDS berlangsung dari tanggal 18-26 Novenber 2017, yang terdiri dari 9 etape yaitu:

Etape 1, dari Tanah Datar menuju Kota Padang dengan panjang 107 km;
Etape 2, Painan–Sawahlunto sepanjang 166 km;
Etape 3, Muaro Sijunjung–Pulau Punjung 100 km
Etape 4, Danau Singkarak–Payakumbuh 135 km;
Etape 5, Lembah Harau–Padang Panjang 101 km;
Etape 6, Kota Solok – Padang Aro Solok Selatan 140 km.
Etape 7, Pariaman – Pasaman Barat 157 km;
Etape 8 , Padang Pariaman–Agam 101 km;
Etape 9, Pasaman–Bukittinggi Sirkuit 90 km.

Pembukaan di lakukan di Kabupaten Tanah Datar yang direncakan garis start di Istana Baso Pagaruyung dan Finis di Pantai Padang Kota Padang. Dan Penutupan di lakukan di Kota Bukittinggi. Etape favorit sekaligus yang menantang tetap kelok 44 Danau Maninjau. Sedangkan tema yang diangkat tahun ini adalah “The Biggest Sport Tourism”.

Tuesday, 14 November 2017

Sejarah Lembah Anai



Bagi orang Sumatera Barat Lembah Anai bukan suatu tempat yang asing, apalagi bagi orang minang yang berasal dari Padang Panjang, Bukittinggi, Payahkumbuh dan sekitarnya. Lembah Anai merupakan tempat yang sangat kental bagi mereka. Lembah yang berada dipinggir jalan utama Padang-Bukittinggi-Payahkumbuh ini merupakan salah satu objek wisata di Sumatera Barat. Walaupun sudah sering melihatnya tapi mereka tidak pernah bosan memandangi air terjun yang ada di Lembah ini. 


 

Dibalik keindahannya Lembah Anai memnyimpan sejarah terutama bagi Sumatera Barat. Dia menjadi saksi sejarah baik pada masa penjajahan Belanda maupun penjajahan Jepang. Salah satu skaksi bisu sejaran yang ada di lembah ini ada Rel Kereta api yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Rel ini juga merupakan sebagai penghubung Kota Padang - Bukittinggi - Payahkumbuh. Tokoh Proklamator Muhammat Hatta menggunakan jalur ini jika Beliau ingin ke Bukittinggi dari kota Padang. Belum ditemukan secara pasti kapan pertama kalinya rel kereta ini dibuat.

Tidak hanya sejarah masa penjajahan. Rel kereta ini juga menjadi saksi bisu beberapa peristiwa alam yang terjadi. Tak hitung berapa kali banjir dan lonsor yang terjadi di Lembah Anai ini. Salah satu bencana alam yang paling besar adalah Gempa Bumi yang terjadi pada 28 Juni 1962. Gempa ini cukup memberikan akibat yang besar bagi Lembah Anai dan juga rel kereta api saat itu. Gempa sebesar 7,8 SR berpusat di Padang panjang. Peristiwa gempa ini hanya disampaikan dari mulut ke mulut sampai saat ini.



Sejarah Lembah Anai mengingatkan akan beberapa tempat sejarah di Sumatera Barat yang terlupakan. Beberapa objek wisata di Sumatetra Barat merupakan tempat-tempat bersejarah. Begitu banyak cerita yang bisa kita eksplor dari tempat lain baik dari segi sejarah maupun keindahan alamnya.



Sunday, 12 November 2017

Air Terjun Barasok "Pesona Perbatasan di Solok Selatan"

air terjun berasok


Masyarakat setempat menyebutnya dengan "Air Terjun Barasok", terletak di perbatasan Sumatera Barat dengan Jambi tepatnya Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten Kerinci. Sebenarnya air terjun ini berada di Kabupaten Kerinci, Jambi. Lokasinya tidak jauh dari jalan raya Padang - Kerinci. Jika kita dari Kota Padang air terjun ini berada tepat sebelum kebun teh di Kerinci. Letaknya dari jalan raya tidak terlalu jauh, untuk sampai ke air terjun kita perlu berjalan kaki kurang lebih 15. Tidak perlu khawatir dengan jalan yang menuju ke air terjun. Pemerintah setempat telah membuatkan anak tangga untuk pelajan kaki. Tetapi kita tetap perlu hati-hati karena dari tempat pakiran kita akan berjalan menurung menuruni lereng yang cukup landai dan licin.

Air terjun ini disebut dengan Air Terjun Barasok (Air Terjun Berasap) karena jika dilihat dari jauh air terjun ini terlihat seperti memiliki asap atau kabut. Hal ini karena embun yang terjadi akibat derasnya aliran air sehingga saat jatuh butiran-butiran embun tersebut terlihat seperti asap atau kabut. Ditambah lagi aliran air yang berada di bawah tidak terlalu dalam. Jika kita datang pada musim penghujan maka, butiran embun itu akan dapat membasahi kita. 

Sayangnya pengunjung tidak diperbolehkan turun sampai ke bawah. Pengunjung hanya diperbolehkan di tempat yang telah disediakan, tepatnya ini berada ditengah-tengah lereng. Larangan ini dikerena deras dan kuatnya aliran air terjut. Selain itu air terjun ini diapit oleh lereng-lereng bukit yang terjal. Tetapi pengunjung tidak usah kecewa, dengan berdiri dan memandang air terjun di tempat yang tersedia akan mengobati lelahnya perjalan. Kita akan terpesona dengan indahnya air terjun ini.